Manajer Kotak Angkat Bicara usai Disentil Ahmad Dhani soal Bawakan Lagu Tanpa Izin

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Manajer band Kotak, Aldi, akhirnya angkat bicara setelah mendapat teguran dari Ahmad Dani karena membawakan lagu tersebut tanpa izin. Peringatan tersebut baru-baru ini dibagikan Danny di akun Instagram pribadinya.

Dalam gugatan yang diajukan Ahmad Dani, Kotak melanggar hak cipta karena membawakan tiga lagu tanpa izinnya saat manggung pada Sabtu, 13 Juli 2024 di Sianjur, Jawa Barat.

Ketiga lagu yang dibawakan Tantri dan kawan-kawan diketahui diciptakan oleh Pozan Tobing, salah satu anggota Kotak. Di sisi lain, Kotak dan Posan belum jelas soal masalah hak cipta lagu mereka.

Terkait peringatan Ketua Dewa 19, dalam Instagram Story Aldi menyinggung pernyataan Kotak pada tahun 2022. Saat itu, Pozan menghadapi masalah yang sama.

Aldi tak menyebut nama, namun menegaskan bukan hanya dirinya yang menulis lagu Aldi Taw Hanya, Masih Cinta, dan Pelan Pelan Saja sehingga pembayaran royalti sudah termasuk dalam kontrak. Kotak masih bekerja untuk pertunjukan tersebut karena dia tidak membuat Posan sendiri.

Pada Rabu (17/7/2024), diambil dari akun Instagram @aldinovianto, Aldi menulis: “Saya ingin memahami bahwa detailnya tidak dibuat dalam kontrak seperti itu.”

Aldi mencontohkan pernyataan Kotak dua tahun lalu karena persoalan ini seolah tak ada habisnya. “Diambil dari siaran pers Kotak 2022 ya, sudah 2 tahun yang lalu sehingga setiap tahun isu ini berulang,” jelas Aldi.

Menurut kabar Aldi, iklan tersebut muncul dalam video yang dibawakan oleh Tantri, Chua, dan Sela. Pada titik ini, Sela mengungkapkan keinginan raja terhadap lagu-lagu yang ia ciptakan.

Lagu tersebut berjudul Slow, Always Love dan Still Love, sama seperti lagu terbaru Ahmed Dani. Selah kemudian mengungkapkan bahwa Dewick dan Pi sebenarnya punya peran di sana. Ia juga menjelaskan pendekatan untuk menjelaskan hal ini.

Hira Pelan Pelan Jasa, Devik 50 persen, fee 25 persen, sisa 25 persen dibagi empat, masing-masing mendapat 6,25 persen, kata Sela pada Oktober 2022.

Lagunya masih cinta, Deweyk 50 persen, fee 12,5 persen, sisanya 37,5 persen dibagi empat, masing-masing mendapat 9,38 persen.

Cella menambahkan, ada lagu yang diciptakan sendiri oleh Pozan. Namun, Kotak memilih untuk tidak mengembalikannya karena ia memutuskan keluar dari Posan.

Tapi ada lagu yang diciptakan Posan sendiri, misalnya saja Saudara Kotak, Cinta Aza Mandehe, mau sendiri ya. Ini 100 persen ciptaan Posan. Dari tahun 2011, dia putuskan, ‘Kita pacaran.’ “Kami hampir tidak pernah memutar lagu-lagu itu.” Dia berkata.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours