Mantan PM Bangladesh disebut tersangka dalam insiden penembakan polisi

Estimated read time 2 min read

DHAKA (ANTARA) – Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan yang diajukan pada Selasa sehubungan dengan penembakan polisi yang menewaskan seorang pemilik toko kelontong pada 19 Juli.

Ini adalah kasus pembunuhan pertama yang diajukan terhadap Hasina, yang melarikan diri ke negara tetangga India pada 5 Agustus.

Kasus ini diajukan ke pengadilan Hakim Metropolitan Dhaka Rajesh Chowdhury oleh Amir Hamza Shatil, seorang warga lingkungan Mohammadpur di ibu kota Dhaka.

Hasina, bersama enam orang lainnya, dituduh membunuh pemilik toko kelontong Abu Saeed. Abu Said ditembak mati oleh polisi di distrik Mohammadpur pada 19 Juli.

Penggugat mengaku tidak memiliki hubungan dekat dengan korban dan mengajukan gugatan secara sukarela.

Insiden tersebut terjadi ketika para mahasiswa melakukan protes di Dhaka menuntut pemerintah sementara mengembalikan Hasina ke Bangladesh dan mengadilinya atas kematian ratusan orang dalam protes yang dipimpin mahasiswa.

Hasina melarikan diri ke India setelah berminggu-minggu protes anti-pemerintah yang telah menewaskan sedikitnya 580 orang sejak 16 Juli, termasuk 326 orang antara 4 dan 6 Agustus.

Pemenang Hadiah Nobel Muhammad Yunus (84) diangkat sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh pada tanggal 8.

Selain Hasina, pengaduan tersebut juga menyebutkan nama mantan Sekretaris Jenderal Liga Awami Obaidul Quader, mantan Menteri Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman Khan Kamal, mantan inspektur jenderal polisi Chaudhuri Abdullah al-Mamun, dan mantan pejabat senior kepolisian. Dari mantan detektif Harun Or Rashid. Komisaris Polisi Dhaka Habibur Rahman dan mantan Komisaris Polisi Dhaka Biplob Kumar Sarker.

Insiden tersebut melibatkan beberapa individu dan petugas polisi yang tidak disebutkan namanya.

Pengaduan tersebut menyatakan bahwa ketika para mahasiswa melakukan protes damai di daerah Basila Mohammadpur pada tanggal 19 Juli, polisi melepaskan tembakan dari segala arah.

Abu Saeed, seorang pemilik toko kelontong setempat, ditembak di kepala saat menyeberang jalan dan meninggal di tempat kejadian.

Penggugat juga mengklaim bahwa mantan Perdana Menteri Hasina berulang kali memerintahkan tindakan keras terhadap gerakan reformasi sistem kuota pegawai negeri Bangladesh.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours