Mark Zuckerberg: Trump Memang Sangat Tangguh

Estimated read time 2 min read

WASHINGTON – CEO Meta Mark Zuckerberg menggambarkan tanggapan menantang Donald Trump terhadap pembunuhan hari Sabtu sebagai tindakan yang “sulit.”

Meskipun miliarder teknologi ini tidak lagi mendukung calon presiden dari Partai Republik, ia mencatat bahwa banyak orang Amerika menganggap tanggapan Trump menginspirasi.

Mantan presiden tersebut nyaris lolos dari kematian dalam kampanye di dekat Butler, Pennsylvania, pada hari Sabtu ketika Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun menembaki dia dengan senapan jenis AR-15 dari atap di dekatnya.

Sebuah peluru mengenai telinga kanan Trump sebelum agen Dinas Rahasia membunuh calon pembunuhnya. Akibat kejadian tersebut, satu peserta aksi tewas dan dua lainnya luka-luka. Trump dikawal dari tempat tersebut oleh pengawalnya sendiri, namun terlihat mengangkat tinjunya dan meneriakkan “lawan, lawan” kepada penonton saat ia dikeluarkan dari panggung.

“Melihat Donald Trump berdiri setelah tertembak di wajahnya dan mengangkat tinjunya ke udara dengan bendera Amerika adalah salah satu hal paling menakutkan yang pernah saya lihat dalam hidup saya,” kata Zuckerberg di markas Meta Platforms Inc. . di Menlo Park, California, menurut RT.

“Pada tingkat tertentu, sebagai orang Amerika, sulit untuk tidak bersemangat dengan semangat dan perjuangan ini, dan saya rasa itulah sebabnya banyak orang menyukai orang ini,” tambah pengusaha tersebut.

Meski demikian, Zuckerberg meyakinkan bahwa dirinya tidak berencana terlibat dalam pemilihan presiden AS mendatang dengan cara apa pun. Dia menambahkan, mengutip keinginan pengguna, bahwa konten politik di Facebook akan berkurang di masa depan.

“Saya pikir layanan kami akan memainkan peran yang lebih kecil dalam pemilu kali ini dibandingkan di masa lalu,” pungkas CEO Meta.

Trump berulang kali mengkritik Zuckerberg setelah Meta menangguhkan akun Facebook dan Instagram-nya selama dua tahun setelah kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021.

Pada bulan Maret, penghasut Partai Republik menyebut Facebook sebagai “musuh rakyat.”

Miliarder teknologi lainnya, SpaceX dan CEO Tesla Elon Musk, menulis di X (sebelumnya Twitter) setelah pembunuhan akhir pekan lalu bahwa dia “sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan mendoakan agar dia segera pulih.”

Meskipun Musk telah berulang kali mengkritik pemerintahan Presiden Joe Biden sejak tahun 2022, hubungannya dengan Trump semakin dekat dalam beberapa minggu terakhir, kata beberapa media.

Pada hari Senin, Wall Street Journal melaporkan bahwa Musk berencana untuk menyumbangkan sekitar $45 juta per bulan kepada komite super aksi politik baru yang mendukung Trump. Namun, taipan teknologi itu menepis laporan tersebut dan menyebutnya sebagai berita palsu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours