Market Outlook 2024: Iklim Investasi di Masa Transisi Diyakini Tetap Kondusif

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) memperkirakan iklim investasi pada Semester II-2024 akan tetap kondusif dan berpotensi memberikan peluang imbal hasil yang optimal bagi investor. Hal ini didukung oleh komitmen kuat pemerintahan Presiden Joko Widodo pada masa transisi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.

Komitmen pemerintah pada masa transisi antara lain menjaga defisit anggaran tidak lebih dari 2,7% PDB, serta tidak menerbitkan SBN (surat berharga negara) baru agar tidak menambah beban negara. Selain itu, dalam penyusunan RAPBN tahun 2025, pemerintah saat ini juga berkonsultasi dengan tim ekonomi calon presiden baru, sehingga situasi keuangan negara pada tahun depan diperkirakan siap mendukung sejumlah program strategis pemerintahan baru. .

Pada acara Mandiri Investasi Market Outlook 2024 bertema Menjelajah Persimpangan Selat Sempit, Wakil Menteri BUMN Karthika Wirjoatmojo mengatakan Kementerian BUMN memiliki program jangka panjang untuk mendorong transformasi perekonomian di Indonesia, seperti energi terbarukan dan hilirisasi pertambangan.

Kementerian BUMN, kata dia, telah menyusun peta jalan jangka panjang yang memberikan arah bagi BUMN untuk menjadi mesin transformasi perekonomian Indonesia dalam 10 tahun ke depan, yang berfokus pada beberapa sektor besar seperti sektor digital, ekonomi hijau, infrastruktur. dan inklusi sosial.

Kartika juga menyampaikan, dalam lima tahun ke depan, selain Mandiri, BRI, Telkom, dan Pertamina, kita berharap masih ada BUMN lain yang juga bisa menjadi perusahaan top global. Ia mencontohkan Pelindo Group, In Journey dan MIND ID. Perusahaan-perusahaan menengah ini diyakini akan menjadi besar dan diharapkan suatu saat bisa go public, yakni. untuk melakukan penawaran umum perdana.

“Kami akan fokus pada BUMN yang memiliki ukuran besar, keterampilan, dan prospek masa depan yang baik sehingga bisa dibawa ke pasar modal,” jelas Kartika dalam siaran pers, Kamis (18/7/2024).

Lebih lanjut, Tiko juga menyampaikan bahwa model investasi di BUMN tidak hanya melalui pasar modal tetapi juga melalui private deal dan bersama dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) BUMN membangun ekosistem investasi berupa investasi swasta dengan investor strategis global.

Di bidang perbankan, Bank Mandiri mempunyai komitmen dan tanggung jawab untuk mendorong dan menjaga keberlanjutan industri keuangan dalam jangka panjang. Khususnya di sektor pasar modal, Head of Network and Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto melihat optimisme masyarakat terhadap prospek pasar saham dan obligasi Indonesia. Ia yakin produk dana dan kontrak pengelolaan dana dapat tumbuh secara berkelanjutan.

Salah satu indikatornya adalah jumlah investor dana meningkat signifikan hingga mencapai 11,9 juta orang, dimana sekitar 60% di antaranya adalah generasi muda. Untuk itu, Mandiri Group berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan dipimpin oleh Mandiri Investasi sebagai perusahaan manajemen aset yang berpengalaman dan berkompeten.

“Mandiri Group akan mendorong Mandiri Investasi untuk tumbuh berkelanjutan, menjaga kualitas pengelolaan produk investasi agar dapat terus bersaing secara nasional dan regional serta memberikan nilai tambah bagi investor,” kata Aquarius.

Sementara itu, CEO PT Mandiri Managemen Investasi Alijahdin Saugi dalam acara Market Outlook 2024 mengatakan, pada tahun 2024 perekonomian dunia akan terdampak oleh beberapa isu global. Isu yang paling memprihatinkan adalah kesenjangan pertumbuhan ekonomi dan lambatnya penurunan inflasi ditambah ketegangan geopolitik.

Menurut dia, kondisi perekonomian global akan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Namun, tambahnya, struktur perekonomian Indonesia banyak mengalami perkembangan positif. Indonesia mencatat surplus perdagangan selama 50 bulan berturut-turut, pertumbuhan PDB pada kuartal I-2024 masih di atas 5%. Dari sisi kebijakan fiskal, lanjutnya, Indonesia juga bisa menggunakan anggaran secara disiplin. Sementara itu, dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia (BI) proaktif menjaga nilai tukar rupiah di tengah masih tingginya suku bunga AS.

Dari sisi investasi, lanjut Aliyahdin, Mandiri Investasi meyakini dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam penyusunan portofolio investasi, investor dapat berperan penting dalam keberlanjutan global dan memberikan imbal hasil yang menarik bagi investor.

“Mandiri Investasi selalu berupaya memberikan solusi investasi yang bijaksana melalui rangkaian produk investasi yang lengkap, mulai dari dana konvensional hingga produk investasi alternatif. Account Factor” ESG. Kami berharap Mandiri Investasi dapat selalu menjadi mitra terdepan dan terpercaya dalam perjalanan investasi,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours