Market Outlook MNC Mutual Funds 2024 Proyeksi IHSG hingga Obligasi jelang Penurunan Suku Bunga

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Market Outlook 2024 Reksa Dana MNC kembali digelar dengan tajuk “Volatile Landscape: Tantangan atau Peluang?” yang digelar di MNC Conference Hall, iNews Tower, Kamis (15/8/2024). Acara market outlook ini juga menjadi ajang berkumpul untuk berdiskusi mengenai dinamika pasar yang penuh ketidakpastian dan bagaimana mengubahnya menjadi peluang.

Beberapa pembicara hadir dari berbagai latar belakang, seperti Direktur Reksa Dana MNC Ipan Samuel Hutabarat, pendiri Indonesia Investment Education Rita Efendy, dan Kepala Riset Fixed Income BNI Sekuritas Amir Abdul Jabar Dalimunte.

Direktur MNC Reksa Dana Ipan Samuel Hutabarat mengatakan, secara makro, potensi penurunan suku bunga global, khususnya Federal Funds Rate (FFR) bank sentral AS pada September mendatang, berpeluang mendukung pertumbuhan ekuitas. aset di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Tentunya jika Federal Reserve menurunkan suku bunga, kemungkinan besar hal tersebut akan dilakukan oleh Bank Indonesia. Nilai tukar rupiah juga bisa terjaga dengan baik sehingga akan menguntungkan aset obligasi,” kata Ipan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% pada triwulan II tahun 2024 secara tahunan (yy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan II tahun 2023 yang sebesar 5,17%.

Indeks Saham Gabungan (IHSG) mencapai level tertinggi 7.460,38 pada Jumat (!5/8), sebelum turun 0,36 persen ke 7.409,50.

Pendiri Edukasi Investasi Indonesia Rita Efendy meyakini rekor tersebut bisa terus berlanjut berkat kekuatan perusahaan saham gabungan besar. Ia mengungkapkan beberapa sektor yang bisa terkena dampak positif dari rencana penurunan suku bunga acuan global.

“Saya melihat ada sektor ekuitas yang terkena dampak penurunan suku bunga, yaitu real estate dan perbankan. Begitu pula dengan konstruksinya,” jelasnya.

Terkait dengan perdagangan obligasi pendapatan tetap, Obligasi Negara (SBN), dan obligasi korporasi, Kepala Riset Pendapatan Tetap BNI Sekuritas, Amir Abdul Jabar Dalimunte menelaah potensi inbound demand terutama pada masa transisi pemerintah Indonesia.

Amir mengatakan, kebijakan fiskal pemerintah akan menentukan besaran pasokan SBN yang akan diterbitkan. “Kami melihat pemerintah sangat menyadari kebutuhan pasar SBN, mereka cukup percaya diri. Dari sisi potensi permintaan, calon investor asing, masih ada ruang untuk tumbuh,” jelas Amir.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours