Martabak piring, kuliner unik dan autentik dari Medan

Estimated read time 4 min read

Medan (ANTARA) – Martbucks biasanya terbuat dari bahan teflon Namun di Sumatera Utara (Sumut) martbak dibuat dalam bentuk piring, bukan tef talon biasa.

Di Sumatera Utara banyak sekali kuliner unik, salah satunya adalah martbak makan siang kuno sepiring murni yang dijual di Pal Baru Pak Center, di Jalan Tjong Yong Hian.

Namanya “Martabak Piring Murni”. Rasa Martabac ini sudah teruji oleh waktu karena sudah ada sejak tahun 1974, 50 tahun yang lalu.

Tempat pedagang khas Medan pak ini banyak dikunjungi jurnalis saat meliput agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024.

Dijuluki sebagai “mellow deli”, jajanan ini bisa menjadi sumber kehangatan saat malam musim dingin tiba di kota ini. Makan sepiring Martabak adalah jawabannya bagi banyak orang

Benar saja, sesampainya di tempat penjualannya, aroma manis plate martback langsung menusuk hidungnya. Tanpa basa-basi lagi, calon pembeli kemudian dihubungi dengan melihat proses pembuatannya yang unik

Saat itu, terdapat 13 buah oven berbahan bakar arang yang digunakan untuk memasak martbak di atas piring timah klasik dengan cat dasar putih bermotif bunga.

Agar lebih mudah ditempatkan dan diangkat, pada pelat timah ditambahkan pegangan seperti penggorengan untuk menjual nasi goreng.

Ada seorang juru masak yang tugasnya membuat adonan dan mengeluarkannya jika sudah siap Ia dibantu oleh temannya yang bertugas menaburkan topping pilihan pelanggan seperti coklat atau gula jika memilih yang versi polos.

Setelah adonan dibentuk di piring dan dimasukkan ke dalam oven, topping segera dioleskan, lalu dikeluarkan.

Martbak tipis dibuat dengan adonan yang disebarkan di berbagai sisi piring Sebaliknya, untuk kekentalan, adonan dibiarkan matang di dalam piring

Bentuk martbak piring ini bukan jenis martbak manis atau sabit, teksturnya lebih kental, proses memasaknya menggunakan api lebih sedikit dan waktu yang lebih lama.

Martabak tipis hanya membutuhkan waktu satu menit atau kurang untuk dimasak tetapi sangat populer di kalangan pelanggan.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan memilih piring timah dan arang karena dapat menciptakan suhu panas yang konstan sehingga membuat proses memasak menjadi lebih cepat. Martabak Piring Murni 1974, kuliner khas Medan dicicipi para jurnalis saat meliput agenda triwulan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Sumatra (Antara/Jaro Iza Sachnier)

Bahkan sang koki tampaknya cukup mampu melayani antrian yang tak ada habisnya Anehnya, meski harus memasak dengan cepat, ia tetap ngobrol santai dengan teman-temannya Tangannya tak henti-hentinya bergerak memastikan martback di piring di atas bara api sudah matang dan tidak gosong.

Di antara 13 tungku yang ada, tipe abu-abu mendominasi Pembeli yang berminat langsung memesan dua rasa, Coklat Almond Kedua rasa tersebut dipesan tipis dan kental

Selang beberapa waktu, kotak bekal bertuliskan “makanan kecil, enak dan bergizi” itu diberikan kepada pembeli. Untuk mempertahankan rasa terbaiknya, pembeli lebih memilih untuk memakannya, bukan membawanya pulang

Aroma khas martabak yang manis dan gurih langsung menggugah selera Kulit kasar si martback yang tipis sangat mengkilat

Rasanya yang manis pas dan teksturnya renyah sehingga menimbulkan bunyi “derit-derit” di mulut saat digigit. Namun tekstur Martabak ini tidak seburuk crepe

Untuk martback yang kental, sensasi “kreak” tidak didapat karena teksturnya yang agak padat. Martabak jenis ini biasanya rasanya seperti martabak manis

Aneka menu murni martbok pierring 1974 nikmatnya pak medan biasa yang dicoba para jurnalis saat meliput agenda empat tahunan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Kuliner ini terletak di Jalan Tjong Yong Hian di Pasar Baru, Madan, Sumatera Utara (Antara/Jaro Iza Sachnier)

Martabak tersedia dalam dua varian, tipis dan kental, polos, coklat, almond, keju, coklat plus almond, coklat plus keju, paneer plus almond, dan coklat plus almond plus.

Berbagai pilihan rasa durian, buah yang banyak dicari warga kota ini, juga tersedia di “Murni Martbak Piring”.

Harganya sangat ramah kantong Martabak jenis tipis bisa dibeli mulai Rp 5.000 untuk rasa yang polos hanya dengan tambahan gula pada adonannya. Yang paling mahal untuk versi tipisnya durian dan versi full isi coklat, keju, dan almond harganya Rp 9.000.

Sedangkan untuk variasi yang lebih kental, jenis martabak yang lebih tipis harganya lebih mahal Rp 1.000. Martbak lemak polos Rp 6.000 dst

Lokasi dan jam buka

Berlokasi di Jalan Tjong Yong Hian, Murni Martbak Piring terletak di pusat kota dan mudah dijangkau dari mana saja.

Jika diukur jaraknya dari Masjid Agung Sumut, Dermaga Murni Martbak berjarak 2,4 km dan dapat ditempuh dengan sepeda motor dalam waktu sekitar 10 menit.

Jika Murni Martbak Piering masih terlalu jauh untuk dijangkau, piring ini bisa didapatkan di Martbak Jalan Brigen Katamso, Jalan Setia Budi, Jalan Jenul Arifin, Jalan Gatot Subroto dan lima cabang Kompleks Asia Mega Mas lainnya.

Jajanan vintage ini bisa dinikmati setiap hari dengan jam buka mulai pukul 18.00 WIB hingga 23.30 WIB.

Masakan khas Medan lainnya juga bisa Anda cicipi malam ini dengan mengunjungi Dermaga Murni Martbak yang terletak di pusat kuliner.

Banyak hidangan lezat yang bisa Anda coba, antara lain Bihun Bebek Datrak, Mie Pangsit Tien Sim, Es Krim Tom and Jerry, dan Rizki Gunawan Padang Satya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours