Mau Punya Umur Panjang? Kebiasaan Makan Sehat Ini Mungkin Bisa Membantu

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Panjang umur dan sehat mungkin menjadi dambaan setiap orang. Selain berolahraga, menjaga pola makan sehat juga bisa berkontribusi pada umur panjang. Pakar medis juga menemukan bukti bahwa kebiasaan makan dan nutrisi yang sehat sangat terkait dengan kesehatan jangka panjang.

Untuk lebih jelasnya, berikut berbagai kebiasaan makan yang bisa diterapkan agar panjang umur menurut para ahli seperti dilansir Indian Express, Rabu (5/9/2024):

1. Mengutamakan protein terutama yang berasal dari tumbuhan

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak protein cenderung hidup lebih lama, tetap kuat, dan sehat di usia tua dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit protein. Namun sumber proteinnya juga harus diperhatikan. Menurut Profesor Kesehatan Masyarakat Global di Universitas Bergen Norwegia, Dr Lars Fadnes, sumber nabati seperti kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian tampaknya sangat bermanfaat, sementara protein dari daging merah dan daging olahan dikaitkan dengan umur yang lebih pendek. Protein juga penting untuk memperkuat otot dan tulang, yang dapat membantu fungsi lansia dan mencegah jatuh dan patah tulang.

2. Menjadikan makanan kuat untuk tulang

Selain protein, pastikan Anda mendapatkan kalsium dan vitamin D untuk menunjang kesehatan tulang seiring pertumbuhan Anda. Associate Professor for Research di Geisel School of Medicine, Susan B Roberts, menjelaskan bahwa susu sapi, susu nabati yang diperkaya, jus jeruk, dan biji-bijian dapat menjadi sumber nutrisi yang baik.

Kalsium juga bisa didapat dari susu, keju, tahu, buah, dan sayuran hijau. “Sebagian besar vitamin D bisa didapat dari sinar matahari, namun makanan seperti ikan, jamur, dan telur memberikan tambahan vitamin D,” jelas Roberts.

3. Ambil polifenol

Buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian dan makanan nabati lainnya kaya akan polifenol. Polifenol adalah senyawa antioksidan dan anti-inflamasi yang menurut beberapa penelitian dapat mendukung penuaan yang sehat.

Kopi, misalnya, merupakan sumber polifenol yang penting. Minum tiga hingga lima cangkir sehari telah dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, beberapa jenis kanker, penyakit Parkinson, penurunan kognitif, dan kematian dini. Teh hijau juga memiliki manfaat serupa, meski penelitian mengenai hal ini masih belum kuat. Para ahli juga mengaitkan makanan kaya polifenol lainnya, seperti buah beri, sayuran hijau tua, alpukat, dan minyak zaitun extra virgin dengan manfaat kesehatan, termasuk umur panjang dan peningkatan kesehatan mental.

4. Fokus pada lemak sehat

Pola makan kaya lemak sehat dikaitkan dengan penurunan angka kematian, menurut penelitian yang dipimpin oleh Dr. Frank Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard TH Chan School of Public Health. Sebaliknya, pola makan tinggi lemak jenuh rupanya mempunyai efek sebaliknya.

Lemak sehat dapat ditemukan, misalnya pada minyak zaitun dan banyak minyak nabati lainnya (buah-buahan, biji-bijian, dan alpukat). Sedangkan lemak jenuh terdapat pada daging merah dan daging olahan.

5. Batasi makanan ultra-olahan

Makanan olahan (termasuk banyak produk kemasan seperti hot dog, nugget, soda, dan makanan panggang) dikaitkan dengan risiko lebih besar terhadap kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, demensia, dan umur yang lebih pendek. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2023, para peneliti menemukan bahwa daging olahan dan minuman manis seperti soda sangat terkait dengan kematian dini.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours