Maybank edukasi pelari maraton lewat eco-village dan tanam mangrove

Estimated read time 3 min read

Denpasar, Bali (ANTARA) – Maybank Indonesia mendidik para pelari maraton untuk menjaga lingkungan dan keberlanjutan, dengan menciptakan Maggotpreneuer Eco-Village dan menanam 2.500 tanaman bakau di Taman Mangrove Arboretum, Benoa, Bali, pada Jumat. Direktur Eksekutif Maybank Indonesia Steffano Ridwan menjelaskan kedua proyek ini untuk membantu melindungi lingkungan, mengurangi dampak negatif perubahan iklim, dan mengambil langkah lebih lanjut dalam aktivitas berkelanjutan perusahaan untuk mendukung ekonomi hijau. “Strategi ini merupakan komitmen kami untuk menciptakan keberlanjutan dan partisipasi masyarakat, serta para pelari yang akan mengikuti Maybank Marathon,” kata Steffano saat meluncurkan persembahan ramah lingkungan, dan penanaman ribuan tanaman bakau. Lebih lanjut ia menjelaskan, agar para atlet peserta lomba menyadari pentingnya tanggung jawab menjaga lingkungan, sehingga produk yang dihasilkan oleh olahraga dapat didistribusikan sesuai dengan perlindungan lingkungan. “Jadi penanaman mangrove tidak hanya membantu melindungi pantai dari kerusakan, tetapi juga dapat menyerap karbon dioksida dari udara, membantu mengurangi dampak perubahan iklim, dan melindungi habitat satwa laut,” ujarnya. Baca juga: “Discover The New You” Jadi Tema Maybank Marathon di Bali Selain penanaman mangrove sebanyak 4.500 tanaman sejak tahun lalu, lanjut Steffano, peluncuran Eco-Village Maggotpreneuer juga menjadi bagian penting perusahaan. Komitmen perusahaan membantu pengelolaan sampah di Bali. Ramah lingkungan desa hasil kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti Pramukain dan BenihBaik.com diharapkan dapat mendorong lebih banyak mitra untuk mendukung masyarakat lokal dalam melestarikan lingkungan. CEO Maybank Indonesia Steffano Ridwan (kiri), menyaksikan penyerahan secara simbolis 2.500 bibit mangrove dan peluncuran Maggotpreneuer Eco-Village di Mangrove Arboretum Park, Benoa, Bali, Jumat (23/8/2024). ANTARA/HO-Pengurus Maybank Indonesia Pembina Maybank Foundation Budi Dyah Sitawati menjelaskan, pusat tersebut berbasis lalat perang hitam yang masa pertumbuhan larvanya dimanfaatkan sebagai makanan manusia atau sampah organik. “Oleh karena itu larva bermanfaat untuk menyebarkan sampah organik menjadi produk turunan, seperti makanan dan barang bukti yang berguna untuk dijual, sehingga memberikan dampak finansial bagi masyarakat setempat,” ujarnya daerah tentang pemikirannya tentang konsep pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan. Baca juga: Bali United jadi lokasi baru Maybank Marathon 2024. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Daerah Bali I Wayan Serinah mengatakan pemerintah sedang berupaya untuk mewujudkannya. menerapkan konsep kelestarian lingkungan, guna mewujudkan masa depan bisnis ramah lingkungan. Oleh karena itu, inisiatif yang dilakukan oleh organisasi swasta seperti Maybank yang diterima oleh pemerintah meningkat menjadi 28 persen. Untuk hutan mangrove yang luasnya mencapai 3 ribu hektare, sudah selesai dilakukan penutupan sebesar 44 persen atau sekitar 1.300. saare dengan 17 jenis mangrove dan 16 jenis lainnya,” ujar Mo Wayan. Sementara itu, kegiatan launching Maggotpreneuer Eco-Village dan penanaman 2.500 bibit mangrove, merupakan kegiatan dari Maybank Marathon yang mengusung tema “Discover the New You” dan akan digelar di kawasan Gianyar, Bali, Minggu (25/8) mendatang. Aksi ini diikuti lebih dari 12.700 peserta, pada grup Marathon (42,195 km), Half Marathon (21,0975 km). , termasuk Children’s Sprint, Sepeda, dan total hadiah pasar Rp 2,7 miliar untuk 86 pemenang. Baca juga: Dua Atlet Kenya Pecahkan Rekor di Maybank Marathon 2023

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours