Mediator Israel-Hamas belum sepakat karena penundaan negosiasi

Estimated read time 2 min read

MOSKOW (ANTARA) – Mediator antara Israel dan gerakan Palestina Hamas masih jauh dari mencapai gencatan senjata, dan kedua belah pihak menunda pembicaraan, lapor ABC News, mengutip pejabat senior AS.

Menurut laporan, Perdana Menteri Israel Netanyahu menjadi “lebih keras kepala”, dan pertemuan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan Israel belum membuahkan hasil.

ABC News melaporkan bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar kemungkinan besar tidak akan menerima kesepakatan tersebut, yang mencakup “penyerahan” kendali atas Gaza.

Selain itu, laporan tersebut menambahkan bahwa pemerintah Israel menyatakan keprihatinan serius bahwa Hamas akan membebaskan tahanan Palestina berdasarkan ketentuan kesepakatan.

Dia juga melaporkan bahwa salah satu alasan mengapa AS tidak melakukan peninjauan akhir terhadap perjanjian gencatan senjata adalah kesulitan dalam menemukan rencana yang dapat diterima oleh kedua belah pihak, dan menambahkan bahwa hal ini hanyalah salah satu faktor penyebab kebuntuan yang sedang berlangsung.

Media AS sebelumnya melaporkan bahwa Presiden AS Biden telah memerintahkan pemerintahannya untuk mempersiapkan dan menyajikan proposal “terbaik dan final” untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.

Sebelumnya pada tanggal 15 Agustus, atas inisiatif Mesir, Qatar dan Amerika Serikat, babak baru perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza diluncurkan di Doha, namun tidak ada kesepakatan konkrit yang tercapai.

Wawancara kedua di Kairo juga tidak berhasil.

Pokok perselisihannya adalah desakan Israel untuk mempertahankan kehadirannya di berbagai wilayah Gaza, termasuk Koridor Philadelphia dan berbagai persimpangan jalan.

Namun Hamas menganggap kondisi ini tidak dapat diterima dan menuntut penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Sumber: Sputnik-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours