Melawan Sanksi Barat, China Mendesak BRICS Mainkan Peran Lebih Besar

Estimated read time 2 min read

BEIJING – Tiongkok menyerukan negara-negara berkembang, yang dikenal sebagai BRICS, untuk lebih bertanggung jawab dan bersifat global. Menteri Luar Negeri Wang Yi membuat pengumuman tersebut menyusul sanksi Barat dan pembatasan perdagangan.

Saat ini, banyak perusahaan Tiongkok diketahui terkena sanksi Barat karena mendukung perang Rusia di Ukraina. Komisi Eropa akan mengumumkan tarif baru pada mobil listrik dari Tiongkok minggu ini untuk melindungi produsen mobil Eropa.

Pekan ini, kelompok orang kaya G7 diyakini bersiap mengeluarkan peringatan keras kepada bank-bank kecil Tiongkok agar berhenti membantu Rusia menghindari sanksi Barat.

Wang mengatakan masalah ekonomi berasal dari sanksi sepihak dan hambatan teknologi, ketika berbicara pada pertemuan para menteri luar negeri BRICS di kota Nizhny Novgorod, Rusia, tanpa menyebutkan nama negara mana pun.

Terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, BRICS telah lama dianggap sebagai titik fokus perlawanan terhadap hegemoni Barat dalam tatanan dunia. Faktanya, BRICS terus memperluas pengaruhnya dengan penambahan anggota baru setelah Mesir, Uni Emirat Arab, Iran, dan Ethiopia bergabung pada awal tahun ini.

Wang mengatakan negara-negara BRICS yang semakin besar harus membentuk asosiasi tersebut sebagai “mekanisme kerja sama multilateral baru” yang dipimpin oleh negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang.

Tiongkok siap bekerja sama dengan Brazil untuk memainkan peran yang lebih besar dalam tata kelola global negara-negara BRICS dan melindungi kepentingan negara-negara berkembang, katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours