Melepas Kepergian Kapal Penampung Minyak Mentah Tertua di Indonesia

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Dari ruang kendali kapal penyimpanan minyak mentah FSO (Arco Arjuna), terlihat pemandangan terakhir kapal yang telah bertugas selama 52 tahun tersebut. Burung bangau kapal berwarna kuning dan hitam melambai seolah mengucapkan selamat tinggal saat warna biru kapal perlahan memudar dan menyatu dengan langit dan laut.

Lima kapal Arko mengepung Arjuna, dua di kanan, dua di kiri, dan satu di belakang, dan memberikan penghormatan terakhir. Ruang kendali, yang terletak di titik tertinggi anjungan, selama lebih dari lima dekade hanya ditempati oleh segelintir personel yang mengawasi lebih dari 4.350 operasi pengangkatan minyak mentah.

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (17/8), General Manager Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Muzwir Wiratama resmi meluncurkan Arco Ardjuna FSO dengan meniup klakson tangan dari stasiun pusat pabrik. Kurang lebih satu kilometer dari lokasi penyeberangan

Tiupan klakson yang nyaring menggema di deburan ombak Laut Jawa menandai momen renungan dan apresiasi atas pengorbanan FSO Arco Ardjuna. Kelima kapal yang berada di sekitar kapal tua tersebut merespons dengan menyemprotkan air melalui sistem pemadam kebakaran (Fifi) seiring dengan pergerakan FSO Arco Ardjuna.

“Hari ini kami tidak mengucapkan selamat tinggal pada satu kapal saja. “Selanjutnya kami memberikan penghormatan terakhir kepada FSO Arco Arjuna, sebuah lembaga yang mempunyai sejarah panjang.”

Ia menambahkan: “Semoga warisan Arco Arjuna tetap hidup dalam setiap langkah yang kita ambil dan menginspirasi semangat kerja yang andal dan aman untuk memenuhi kebutuhan energi negara.”

FSO Arco Ardjuna, fasilitas penyimpanan minyak terapung tertua di dunia yang mendukung operasi hulu migas di blok lepas pantai ONWJ, pertama kali ditugaskan oleh Arco pada tahun 1972. Setelah berbagai peralihan pengelolaan, pengelolaan aset ini dialihkan kepada PHE ONWJ pada tahun 2009.

FSO Arco Ardjuna memiliki rekor luar biasa karena tidak pernah mengalami Lost Time Incident (LTI) sejak tahun 2011, menjadikannya salah satu tempat kerja teraman bagi pekerja.

Aktivitas kargo terakhir dari FSO Arco Ardjuna dilakukan pada 14 Agustus 2024 dengan penyerahan minyak mentah sebanyak 200.000 barel ke kapal tanker MT. Hasil produksi Dalia XLVIII akan dikirim ke Kilang Plaju di Palembang.

Selama bertugas, FSO Arco Ardjuna telah menyimpan dan mendistribusikan sekitar 1,28 miliar barel minyak yang menjadi bagian penting dalam ketahanan energi Indonesia. FSO Arco Arjuna memiliki bobot 153.202 ton, panjang 142,6 meter, dan lebar 48,2 meter serta memiliki kapasitas penyimpanan hingga satu juta barel minyak.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours