Memahami fase perjalanan klinis DBD bantu selamatkan nyawa  

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis penyakit dalam, konsultan penyakit tropis menular dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, dr. Soroy Lardo Sp.PD KPTI FINASIM mengatakan masyarakat perlu memahami tahapan perjalanan klinis penyakit demam berdarah dengue agar infeksi virus tidak menyebabkan perubahan imunitas dan menyelamatkan nyawa pasien. “Yang terpenting penyakit DBD adalah memahami tahapan perjalanan klinisnya, ada tiga tahapan, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan, sehingga masyarakat paham kapan bisa menanganinya di rumah dan kapan harus menanganinya. dibawa untuk berobat,” kata Soroy dalam wawancara tatap muka di Jakarta, Selasa. Soroy mengatakan, penting untuk memahami ketiga stadium klinis DBD agar orang tua tidak terlambat membawa anaknya ke rumah sakit dan menurunkan angka kematian. Angka tersebut seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap penyakit demam berdarah dengue Baca juga: Diperlukan tindakan individu untuk menurunkan kasus DBD Baca juga: Tips tetap sehat saat memasuki masa penularan. tahap ketiga merupakan tahap pertama dimana pasien mengalami demam selama satu hingga tiga hari, yang mana pada saat itu kadar virus dalam darah cukup tinggi. Virus akan melepaskan sitokin yang mengaktifkan proses penyebab demam. Pada masa ini metabolisme tubuh meningkat sehingga menyebabkan kebutuhan cairan menjadi sangat tinggi sangat diperlukan dan obat antipiretik harus diberikan pada hari keempat dan kelima, memasuki fase kritis yang berarti terjadi proses infeksi virus pada tubuh. pembuluh darah dan membuat pembuluh darah bocor dan dapat menimbulkan guncangan yang dapat menyebabkan kematian. Kemungkinan pendarahan dapat mengakibatkan gangguan pada organ tubuh seperti paru-paru, rongga perut dan lain-lain. Infeksi virus ini juga dapat menyebabkan gejala bola mata, nyeri tulang belakang, nyeri sendi, dan gangguan pencernaan. “Masa kritis ini berbahaya sekali, karena nanti akan terjadi kebocoran pembuluh darah, dan jika masa kritis ini terlewati maka akan ada masa pemulihan, sehingga virus dalam tubuh akan berkurang secara signifikan, respon imun sistem. akan membaik, ini akan mengarah pada pemulihan,” katanya. Soroy juga mengatakan, jika anak mengalami demam pada hari pertama, disarankan untuk membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan menjalani tes NS1 di laboratorium untuk melihat kemungkinan adanya virus dengue di dalam darahnya. Penurunan trombosit juga akan terjadi sehingga penanganan dini sangat diperlukan. Jika pengobatan dilakukan pada fase kritis maka akan menyebabkan kondisi pasien lebih cepat memburuk dan dokter akan berusaha sekuat tenaga untuk menyeimbangkan kondisinya agar tidak mengalami syok. “Istirahat adalah kunci utama. Kalau bisa puskesmas terdekat mempunyai laboratorium darah lengkap yang sederhana agar bisa dilakukan pengecekan trombosit. Kalau masih tinggi mungkin bisa diatasi dengan pemantauan ketat di puskesmas setempat dengan cukup. cairan dengan berat badan Anda.” Dokter yang juga dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Soroy ini mengatakan, peran nutrisi sangat diperlukan dalam upaya penyembuhan penyakit demam berdarah. Selain cairan dan elektrolit, pasien dapat mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C dan madu. Untuk mencegah meningkatnya infeksi demam berdarah dengue adalah dengan melakukan vaksinasi demam berdarah yang diberikan 3-6 bulan setelah terinfeksi, yang dapat diberikan pada usia 6 sampai 45 tahun dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours