Memoar William Soeryadjaya, Kisah Humanis dan Inspiratif Sosok Pendiri Astra

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Peringatan kepada pendiri Astra William Soweriadzaya diresmikan dalam acara bertajuk ‘Penghargaan kepada William Soweriadzaya dan Ramadhan KH’ di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada Rabu (12/6/2024) malam. Memoar bertajuk ‘Semangat Hidup dan Menyerah Kepada Tuhan’ ini merupakan karya penulis biografi dan biografi Indonesia, mendiang Ramazan KH.

Putra Ramadan KH, Geelong Ramadan, mengungkapkan bahwa buku tersebut diterbitkan hampir 21 tahun kemudian, kata Geelang seraya menambahkan bahwa mendiang ayahnya William sangat terkesan dengan aspek kemanusiaan dan merupakan sosok yang meraih kesuksesan besar di dunia bisnis. .

Sebelum memberikan penghormatan kepada William, Gillang mengatakan, “Ayah saya sangat selektif dalam memilih orang untuk menulis biografinya. Bagi Paman William, ayah saya sangat tertarik dengan penampilannya sebagai seorang pekerja keras, seorang kemanusiaan dan suka membantu banyak orang. ,” kepada William. Ucap Gillang sebelum memberi hormat. Soradjaya O. Upacara Ramadhan K.H.

Menurutnya, buku ini merupakan sebuah karya yang detail dan detail, yang menggambarkan perjalanan hidup William Swariadjaya hingga menjadi salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia.

Upacara penghormatan William Soriadjaya dan Ramadan KH diawali dengan penjelasan Shahnaz Haque selaku presenter dan narator serta istri Gilang Ramadan, putri Ramadan KH. Shahnaz mengenang ayah mertuanya yang percaya bahwa kehidupan semua orang harus ditulis karena semuanya menarik.

“Semua kehidupan harus direkam sehingga bisa menjadi pelajaran bagi yang hidup,” Shahnaz mengenang perkataan ayah mertuanya.

Dalam memoar ini, pembaca diajak memahami nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh William Sawriadjaya, seperti kerja keras, integritas, dan keberanian mengambil risiko.

Nilai-nilai tersebut menjadi landasan kesuksesan Grup Astra dan terus diwariskan kepada generasi mendatang hingga menjadi perusahaan yang berperan dalam dunia otomotif dan industri di Indonesia.

“Bisnis itu bukan sekadar bisnis dan keuntungan, tapi mempunyai makna kemanusiaan dan ketuhanan,” demikian prinsip Paman Will dalam menjalankan bisnis.

Acara tersebut juga diisi dengan penampilan lakon ‘Om William Kita’ yang dibintangi oleh Reza Rahadian, Happy Salma dan Verdi Solaiman serta didukung oleh Agus Noor, Gilang Ramadan selaku pengarah aransemen musik. Pertunjukan seni ini memberikan perasaan yang lebih dalam dan emosional kepada penonton karena menampilkan kehidupan dan perjuangan Paman Will.

Di akhir acara, Gilang Ramadan selaku putra Ramadan KH menyerahkan buku tersebut kepada perwakilan keluarga Paman Will, Latisha Soyriadjaya. “Terima kasih Ramadhan KH dan keluarga yang telah menuliskan kisah hidup kakek saya dan mewujudkan peristiwa ini,” kata cucu Paman Will.

Ibu Latisha, Atilah Soriadzaya mengaku terinspirasi setelah menonton pertunjukan teater ‘Om William Kita’. Atilah mengatakan bahwa dia menyaksikan sendiri proses pembuatan buku kenangan ini.

“Saya dekat dengan Om William saat diwawancarai oleh Ramadhan KH. Menurut saya, Om Will adalah seorang pekerja keras yang sangat menyayangi keluarganya. Om Will sangat suka membantu orang lain, tidak hanya orang yang dikenalnya, bahkan terkadang bahkan orang yang dia kenal. orang yang dia kenal. Saya tidak tahu,” kata Attila.

Atilah berharap peluncuran buku ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours