Menag Resmikan STAHN Jawa Dwipa dan Luncurkan Kitab Suci Agama Hindu Ramah Disabilitas

Estimated read time 3 min read

SOLO – Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas meresmikan Sekolah Tinggi Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa Klaten, Jawa Tengah di Pura Mangkunegaran Surakarta pada Selasa malam (07/09/2024), termasuk peluncuran proyek tersebut. Kitab Suci Hindu Ramah Disabilitas

Dua agenda penting yang menjadi proyek prioritas Komite Pembinaan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) akan dipadukan dengan mega event, Festival Nasional Hindu Utsawa Dharmagita (UDG) XV 2024.

STAHN Jawa Dwipa yang dahulu bernama Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) resmi menjadi Lembaga Pendidikan Hindu Negeri (PTKHN) pertama di Pulau Jawa.

Dalam sambutannya, Menteri Agama menyampaikan bahwa pendidikan merupakan pilar fundamental pembangunan nasional. “Dengan adanya STAHN Jawa Dwipa, kami berharap akan lahir generasi baru umat Hindu yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik tetapi juga memiliki kejujuran, moralitas dan jiwa yang kuat,” kata Menteri Agama di Solo. Dikatakan pada Selasa malam (8/7/2024) melalui keterangan resmi, Rabu (9/7/2024).

Menag berharap STAHN Jawa Dwipa bisa menjadi center of excelent pendidikan agama Hindu di Pulau Jawa.

“Dengan kurikulum yang terintegrasi dan inovatif, dengan dukungan tenaga pengajar kita yang berbakat, saya yakin STAHN Jawa Dwipa mampu melahirkan lulusan yang siap memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Menag. Urusan.

Disampaikan Menag, peresmian tersebut juga melambangkan komitmen pemerintah dalam memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap pengembangan pendidikan agama. Termasuk agama Hindu

“Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama merawat dan mendukung pengembangan STAHN Jawa Dwipa agar dapat mewujudkan visi dan misinya dengan baik,” ujarnya.

Selain peresmian STAHN Jawa Dwipa, Menteri Agama juga resmi meluncurkan kitab suci agama Hindu yang cocok untuk penyandang disabilitas. Menag mengungkapkan, Indonesia sudah lama dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai toleransi. kemanusiaan dan kesetaraan

“Bukti dari komitmen ini adalah dengan memberikan perhatian khusus kepada saudara-saudari kita penyandang disabilitas. “Inisiatif untuk menyajikan kitab suci Hindu dalam format yang sesuai untuk penyandang disabilitas. Ini merupakan kemajuan yang sangat konkrit”, ujarnya.

Menag mengatakan kitab suci merupakan pedoman hidup yang penting bagi seluruh umat beragama. Oleh karena itu, akses yang setara terhadap kitab suci merupakan hak mendasar yang harus dihormati. Menag berharap seluruh umat Hindu dapat mengakses dan memahami ajaran suci yang terkandung di dalamnya. tanpa terkecuali

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Departemen Bimbingan Masyarakat Hindu, Prof. I Nengah Duija mengungkapkan, Peraturan Menteri (PMA) ini merupakan momen bersejarah bagi umat Hindu. Khususnya di Pulau Jawa. Akibat perubahan status ini, STAHN Jawa Dwipa menjadi satu-satunya kampus negeri Hindu di Pulau Jawa.

“Ini menandakan bahwa pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Agama Republik Indonesia. Perhatian khusus diberikan kepada lembaga pendidikan Hindu di Jawa Tengah. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) “Oleh karena itu, momen ini harus dimaknai sebagai langkah baru menuju sumber daya manusia umat Hindu yang unggul, baik guru, tenaga kependidikan, dan siswa,” ujarnya.

Menurut Profesor Duija, Direktur Bimbingan Masyarakat Hindu, pada tahun 2024, 242 eksemplar kitab suci akan tersedia bagi penyandang disabilitas. Ada 82 format braille, 80 format buku audio, dan 80 format bahasa isyarat.

“Penerbitan/pendistribusian Kitab Suci Ramah Disabilitas ini akan dilakukan berdasarkan informasi umat Hindu Penyandang Disabilitas yang diterima dari Panitia Umum Bimbingan Masyarakat Hindu berbagai provinsi di Indonesia,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours