Menakar Peluang Repol-Ardo di Pilkada Kampar 2024

Estimated read time 4 min read

KAMPAR – Sejumlah kandidat Pilkada Kabupaten Kampar 2024 mulai bermunculan dengan pengajuan utama masing-masing. Dengan total 600 ribu lebih Daftar Pemilih Tetap (DPT), Kabupaten Kampar menjadi salah satu bank suara potensial dalam peta politik Provinsi Riau 2024.

Sehingga akan terjadi tarik menarik dalam kepemimpinan koalisi partai politik dan masyarakat baik di Riau maupun di Kampar sendiri.

Salah satu sosok yang dinantikan masyarakat Kampar adalah Rahmat Jevary Juniardo atau akrab disapa Bung Ardo, putra mantan Bupati Kampar 2 periode Jefry Noer.

Pengamat politik asal Riau Tito Handoko menilai dinamika politik yang terjadi di Kampar sangat unik dan kompleks. Dikatakannya, bagi para tokoh politik jika ingin berkoalisi menghadapi pemilu di wilayah Kampar sebaiknya mempertimbangkan aspek keterwakilan suku yang ada.

Suku Kampar terdiri dari berbagai suku dan terbagi menjadi beberapa wilayah. Setiap suku dan daerah mempunyai arah dukungan politiknya masing-masing berdasarkan kepentingannya.

Suku utama di Kampar adalah suku Ocu atau suku asli dengan persentase sekitar 40 persen. Kemudian suku Jawa sebesar 33 persen, kemudian suku Minang sebesar 17 persen, suku Batak sebesar 8 persen, dan suku lainnya sebesar 2 persen.

Idealnya, calon dari Suku Ocu berpasangan dengan suku Jawa. Harus ada campuran keterwakilan suku jika ingin membangun koalisi yang kuat dan peluang menang yang besar, kata Tito Handoko, Sabtu (17/8/2021). 2024). .

Ia percaya bahwa jika keterwakilan suku di Kampar tidak dipaksa masuk ke dalam koalisi, maka keterwakilan daerah harus menjadi pertimbangan bagi para kandidat. Misalnya di Kampar ada Kecamatan Rantau Kampar Kiri, ada Kecamatan Tapung Raya, ada Kecamatan XIII Koto, lalu ada Kecamatan Siak Hulu, Bangkinang 5 Koto, Tambang dan Siak Hulu.

“Pemilih di Kabupaten Kampar Kiri pasti akan menentang nomor daerahnya, tapi masyarakat di Kabupaten Tapung Raya cenderung memilih nomor daerahnya sendiri. Duet tersebut tentu saja didasarkan pada pertimbangan keterwakilan daerah sangat penting jika calon menginginkannya. peluang menang lebih besar,” kata Tito.

Tito menilai pertarungan di jalur tengah diperkirakan akan berlangsung ketat. Karena banyaknya calon dari jalur tengah atau wilayah Koto 5, maka pertarungan akan berlangsung panas, bahkan calon jalur tengah akan saling bertarung.

Lihat peta wilayah keterwakilan calon Bupati Kampar berikut ini, ujarnya.

Secara umum nama-nama yang akan bertanding pada ajang Pilbup kali ini sebagian besar berasal dari tier menengah yaitu Edwin Pratama Putra, Yusri, Ahmad Yuzar, Yuyun Hidayat, dan Misarti, termasuk Ardo yang juga berasal dari tier yang sama yaitu . dari barisan tengah.

“Edwin Pratama Putra dari Bangkinang, Yuyun Hidayat dari Tambang. Terakhir Yusri dan Ardo juga dari Bangkinang. Mereka calon wakil menengah,” ujarnya.

Dalam situasi peta politik seperti ini, diperkirakan tidak ada satu pun calon perwakilan pusat wilayah yang akan memenangkan pertarungan. Mereka justru saling “membunuh” sehingga calon dari sayap kanan atau kiri mempunyai peluang paling besar untuk muncul sebagai pemenang.

Namun, lanjutnya, dengan satu syarat, calon perwakilan teritorial dari sayap kiri dan kanan harus memperoleh dukungan sebanyak-banyaknya di basisnya masing-masing.

“Dari peta yang saya jelaskan tadi, secara matematis duet Repol – Ardo mempunyai peluang menang lebih besar dibandingkan Yusri Ardo. Karena duet Repol – Ardo merupakan gabungan Kabupaten Kampar Kiri dan Kampar Tengah, sedangkan Yusri – Ardo berasal dari kabupaten. Kampar Kiri dan Kampar Tengah Sama kabupaten dan sukunya, desanya Sama saja, sama saja dari Kerajaan Bangkinang, ujarnya.

Lanjutnya, apalagi gabungan Repol dan Ardo juga mewakili partai yang punya basis kuat di Kampar. Partai Golkar dan Demokrat merupakan partai yang pernah berkuasa di Kampar dan opini masyarakat sangat baik karena tempat ini dipimpin oleh pengurus kedua partai tersebut.

“Dengan demikian, sambutan masyarakat terhadap duet Repol – Ardo sangat baik. Selain keterwakilan daerah, juga perkembangan partai yang terdokumentasi dengan baik dalam ingatan masyarakat Kampar,” ujarnya.

Selain itu, saat ini gerakan Repol sudah cukup baik untuk maju sebagai calon gubernur, hal ini dibuktikan dengan hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga penelitian yang menyebutkan kemungkinan Repol paling tinggi, lebih tinggi dibandingkan calon lainnya.

Hal ini juga diperkuat dengan perolehan suara pada pemilu legislatif lalu, bahwa Repol merupakan caleg provinsi yang memperoleh suara terbanyak di Kampar, yakni mencapai hampir 24 ribu suara, tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours