Menanti sepak terjang Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid

Estimated read time 4 min read

Jakarta dlbrw.com – Politikus Partai Golkar Meutya Hafid resmi diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Digital Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Pada pemerintahan baru Presiden Prabowo, nama Kementerian Komunikasi dan Informatika diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.

Meutya, saat diwawancarai usai dilantik menjadi menteri, mengatakan perubahan nama tersebut merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dan era digital saat ini.

Artinya komunikasi ke depan pasti berbasis digital dan kita juga sudah tahu kemarin bahwa pekerjaan rumah adalah cara untuk melindungi informasi kita, yang dikaitkan dengan pemerintahan yang digital dan efisien, juga bisa dilakukan dengan tindakan digital. kata Meutya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10).

Meutya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koperasi. Kehadiran Meutya membawa harapan baru dalam menghadapi berbagai tantangan komunikasi dan teknologi di Indonesia.

Sebagai perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut, Meutya menghadapi tugas berat memimpin revolusi digital di tanah air.

Perjalanan bisnis

Meutya Hafid lahir di Bandung, Jawa Barat pada 3 Mei 1978 dan dikenal sebagai jurnalis televisi berpengalaman. Namanya pertama kali mendapat perhatian publik setelah menjadi sandera di Irak pada tahun 2005 saat meliput perang sebagai reporter Metro TV.

Setelah meniti karir di bidang jurnalistik, Meutya memilih terjun ke dunia politik dan bergabung dengan gerakan Golkar pada tahun 2009. Sejak itu, karir politiknya terus berkembang.

Ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 dan berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara I. Perempuan berusia 46 tahun itu kembali terpilih menjadi anggota DPR RI pada periode yang sama. masa jabatan 2024-2029 dalam satu daerah pemilihan.

Ini merupakan ketiga kalinya Meutya terpilih menjadi anggota DPR, setelah ia mulai bekerja sementara (PAW) menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal pada 2010.

Sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024, Meutya memiliki pengalaman luas dalam menangani isu-isu strategis, antara lain bidang keamanan, intelijen, komunikasi, dan informasi.

Pengalaman tersebut memberinya pemahaman mengenai tantangan yang dihadapi sektor telekomunikasi dan informasi di Indonesia.

Tak hanya itu, Meutya juga dikenal sebagai sosok yang menyuarakan hak-hak perempuan dan anak, serta memperkuat peran perempuan dalam politik dan pemerintahan.

Pengalaman tersebut terbukti sangat berharga baginya dalam menghadapi berbagai persoalan pelik yang kini menjadi tanggung jawabnya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.

Meutya akan dibantu oleh dua Wakil Menteri Komunikasi dan Digital yakni Angga Raka Prabowo dan Nezar Patria.

Masalah yang akan datang

Sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menghadapi banyak tantangan besar yang perlu segera diatasi. Salah satu aspek terpenting adalah keamanan data Anda.

Di era digital ini, kebocoran data pribadi merupakan ancaman besar terhadap privasi individu dan keamanan nasional. Kebocoran data yang melibatkan berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat.

Menyusul disahkannya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), Kementerian Komunikasi Digital mempunyai peran penting dalam memastikan undang-undang ini diterapkan dengan benar.

Di bawah kepemimpinan Meutya Hafid, pihaknya diharapkan mampu menegakkan peraturan sehingga kebocoran data berkurang dan keamanan jaringan semakin diperkuat.

Selain melindungi data, penguatan infrastruktur komunikasi juga menjadi prioritas Meutya. Sebagai negara kepulauan besar, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemerataan telekomunikasi, terutama di daerah perbatasan, terluar, dan tertinggal (3T).

Sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, pekerjaan rumah Meutya adalah menjadikan infrastruktur komunikasi inklusif, sehingga masyarakat di daerah terpencil bisa merasakan manfaat teknologi digital dan internet.

Selain itu, tantangan lain yang dihadapi Meutya adalah penghapusan perjudian online. Penyelesaian masalah ini menjadi salah satu hal yang menjadi fokus menteri sebelumnya.

Judi online telah menjadi masalah sosial yang merusak moral masyarakat khususnya generasi muda. Sebagai Kepala Eksekutif Bidang Komunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Digital di bawah Meutya Hafid diharapkan dapat berperan penting dalam menutup situs perjudian online ilegal dan memperkuat kerja sama dengan penegak hukum untuk memerangi kejahatan dunia maya.

Meutya mengungkapkan, salah satu perintah Presiden Prabowo kepadanya adalah memerangi perjudian online.

Tantangan besar lainnya yang dihadapi Meutya adalah transformasi digital. Indonesia saat ini sedang berupaya mempercepat digitalisasi di berbagai sektor untuk meningkatkan daya saing di era global.

Sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya akan berperan penting dalam memastikan transformasi digital di Indonesia bisa inklusif dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Hal ini mencakup dukungan terhadap pengembangan start-up teknologi, pengembangan talenta digital, dan penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).

Sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya diharapkan mampu memberikan solusi nyata dalam menghadapi berbagai permasalahan di era digital saat ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours