Mendag: Perjanjian dagang Indonesia-GCC diharapkan tingkatkan ekspor

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan peluncuran perundingan Indonesia-GCC Free Trade Agreement/I-GCC FTA diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke kawasan Teluk.

Zulkifli mengatakan Indonesia memiliki hubungan jangka panjang dengan negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar. Namun, jika menyangkut perdagangan secara khusus, hal tersebut belum dilaksanakan secara maksimal.

“Saya sangat ingin memperkuat dan memperluas hubungan perdagangan kita. Saya mendorong Anda dari lubuk hati yang terdalam untuk segera melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan perdagangan,” kata Dzulkefly pada upacara pembukaan Perjanjian Perdagangan Bebas I-GCC di Kementerian Luar Negeri. Urusan.

Selain itu, Zulkifli menilai hubungan dagang antara Indonesia dan GCC mempunyai potensi nilai yang sangat besar. Oleh karena itu, dia meminta perjanjian tersebut segera diakhiri.

“Saya mendesak kita untuk bekerja sama meningkatkan perdagangan kedua negara. Jika kita tidak bisa mencapai kesepakatan perdagangan yang luas, kita bisa mencapai kesepakatan perdagangan bebas yang terbatas,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal GCC Jassim Mohammed Alboudaiwi mengatakan pembicaraan akan fokus pada berbagai bidang seperti perdagangan barang, perdagangan jasa, bea cukai dan ekonomi Islam.

Jassim mengatakan ekonomi Islam secara khusus akan membahas isu-isu seperti investasi, perdagangan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pertambangan, hambatan perdagangan, kesehatan, kerjasama dan hak cipta.

“Saya dan Menteri Perdagangan (Zulkifli) sepakat bahwa angka bukanlah tujuan kami. Hubungan perdagangan antara Teluk dan Indonesia telah mencapai $16 miliar dan kami akan terus meningkatkan jumlah ini dan kami yakin setelah penandatanganan perjanjian ini kami akan meningkatkan jumlah ini.

GCC merupakan aliansi kerja sama ekonomi dan politik yang terdiri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar.

Pada periode Januari hingga Mei 2024, total perdagangan Indonesia dengan negara GCC mencapai $6,2 miliar.

Diantaranya, ekspor Indonesia ke Dewan Kerjasama Teluk sebesar $2,7 miliar, sedangkan impor Indonesia dari GCC sebesar $3,5 miliar.

Pada tahun 2023, total perdagangan antara Indonesia dan GCC akan mencapai $15,7 miliar. Ekspor Indonesia mencapai $6,1 miliar. Sedangkan impor Indonesia berjumlah $9,6 miliar.

Ekspor utama Indonesia meliputi mobil dan kendaraan bermotor, minyak sawit, perhiasan, kapal ringan, kertas dan kertas karton tidak dilapisi.

Sementara itu, impor nonmigas yang terbesar adalah baja non-paduan setengah jadi, alkohol asiklik, belerang, polimer etilen, dan aluminium mentah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours