Mendorong Peningkatan Perdagangan Indonesia dan Nigeria

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Di sela-sela pertemuan Menteri Perdagangan dan Investasi OKI di Turki, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Nigeria Doris Uzoka-Anit. Sejumlah isu penting terkait perdagangan kedua negara dibahas, termasuk perkembangan ekonomi dan potensi penguatan kerja sama perdagangan kedua negara.

Jika melihat angka tren perdagangan kedua negara selama lima tahun terakhir (2019-2023), biasanya menunjukkan hasil yang sangat baik meski masih belum maksimal. Berdasarkan indikator perdagangan, kedua negara meningkat sebesar 30% dan total volume transaksi mencapai 4,4 miliar dolar AS.

Zulhos mengatakan pada pertemuan bilateral di Turki, Selasa (6/11/2024): “Pertumbuhan perdagangan bilateral telah meningkat sebesar 30%, namun masih dapat meningkat karena Nigeria adalah negara terbesar di kawasan yang kaya akan sumber daya alam.”

Oleh karena itu, kata Zulhos, kerja sama Indonesia dan Nigeria dapat lebih ditingkatkan. Langkah ini dinilai penting agar kedua negara menikmati manfaat yang sama. Lebih lanjut, presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto juga telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7-8%.

“Indonesia berharap PTA (Preferential Trade Agreement) dengan Nigeria segera dilaksanakan, karena Indonesia sudah mempunyai banyak pengalaman dalam perjanjian perdagangan dengan berbagai negara di bidang lain. Oleh karena itu, dengan adanya PTA, kami berharap perdagangan keduanya akan semakin baik. mempercepat negara. Kalau nanti berjalan baik, kerja sama ini bisa semakin baik,” tuturnya.

“Indonesia dan Nigeria merupakan kekuatan ekonomi utama di kawasannya. Nigeria sebagai kekuatan ekonomi di benua Afrika, Indonesia sebagai kekuatan ekonomi besar di Asia Tenggara,” tuturnya.

Ia mengatakan pertemuan ini juga mendorong perjanjian kerja sama kedua negara untuk lebih ditingkatkan lagi. Sebab Indonesia mempunyai beberapa barang yang potensial untuk diekspor.

“Potensi ekspor Indonesia yang sangat besar yang dibutuhkan Nigeria seperti minyak sawit, suku cadang mobil, produk kayu serta produk kecantikan dan kosmetik. Selain itu, Indonesia juga mengimpor produk Nigeria seperti biji coklat, produk pertanian, kebutuhan emas dan produk logam seperti alumunium,” ujarnya.

Zulhos juga melaporkan bahwa pertemuan tersebut mendapat sambutan positif dari pemerintah Nigeria. Terlebih lagi, banyak perusahaan Indonesia yang kini berinvestasi di Nigeria.

“Nigeria menyambut baik pertemuan ini. Indofood dan Kalbe Farma sudah hadir di Nigeria. Indofood merupakan salah satu eksportir terbesar di Nigeria dan KADIN juga sangat aktif mempromosikan perusahaan Indonesia di Nigeria. Jumlah penduduk Nigeria yang berjumlah 250 juta jiwa setara dengan jumlah penduduk Indonesia dan berpotensi mengekspor mobil Indonesia. Nigeria punya beberapa produk yang bisa dieksplorasi,” ujarnya.

Terakhir, melihat potensi besar Nigeria yang kaya akan sumber daya alam dan bersedia mengundang investor dari Indonesia, Zulhas mengajak KADIN dan pengusaha Indonesia untuk melakukan misi dagang dan kontak bisnis di Nigeria.

“Rencana saya dalam waktu dekat akan mengundang rekan-rekan KADIN dan beberapa pengusaha Indonesia untuk pertemuan bisnis di Nigeria. Kalau bisa Juli 2024. KADIN kedua negara sangat aktif berkomunikasi,” ujarnya.

Sebagai informasi, pertemuan bilateral tersebut digelar di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Tingkat Menteri Sistem Preferensi Perdagangan-Organisasi Kerja Sama Islam/IPO ke-3 dan pertemuan informal tingkat menteri. Trade D-8 yang rencananya akan dilaksanakan pada 10-11 Juni 2024 di Istanbul.

Zulhos juga melaporkan bahwa pertemuan tersebut mendapat sambutan positif dari pemerintah Nigeria. Apalagi saat ini banyak perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Nigeria.

“Nigeria menyambut baik pertemuan ini. Indofood dan Kalbe Farma sudah hadir di Nigeria. Indofood merupakan salah satu eksportir terbesar di Nigeria dan KADIN juga sangat aktif mempromosikan perusahaan Indonesia di Nigeria. Jumlah penduduk Nigeria yang berjumlah 250 juta jiwa setara dengan jumlah penduduk Indonesia dan berpotensi mengekspor mobil Indonesia. Nigeria punya beberapa produk yang bisa dieksplorasi,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours