Menebar Ilmu Komunikasi melalui Pendidikan Kreasi Konten Video

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi dari Post School of Communication (PGSC) Universitas Paramadina mengadakan kegiatan kemasyarakatan di Sekolah Alam Khadijah Darojah (Sakhado) Bojong Gede, pada Minggu, mengajar berbicara di depan umum dan membuat konten video pendek untuk anak-anak. , 23 Juni 2024. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud Corporate Social Responsibility (CSR) oleh mahasiswa perwakilan universitas untuk memberikan ilmunya untuk kepentingan masyarakat guna meningkatkan kemampuan komunikasi.

Kegiatan bertajuk “Fun Public Speaking dan Pembuatan Konten Video untuk Anak” juga dimasukkan dalam jadwal harian Sakhado Student Camp untuk mengisi liburan sekolah anak-anak dengan kegiatan yang bermanfaat.

“Kami bermitra dengan kelas Tahfidz Sakhado untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran menyenangkan ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa agar dapat berkomunikasi dengan baik dan membekali mereka untuk tampil lebih percaya diri di masa depan. “Karena mereka adalah calon-calon pemimpin di masa depan,” ujar perwakilan rombongan mahasiswa PGSC Universitas Paramadina.

Dotty menambahkan, “Kelas Tahfidz di Sekolah Alam Khadijah Darojah (Sakhado) dipilih sebagai tempat pengabdian masyarakat karena sebagian besar siswa yang belajar di sini merupakan siswa potensial namun berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi rendah dan menengah. berbagi ilmu dengan para siswa di sini.”

Pengurus Sakhado Rida Permata Sari menyambut baik kegiatan yang digagas siswa sekolahnya. “Kami senang dengan adanya kegiatan kerjasama ini, Insya Allah membawa manfaat positif bagi siswa-siswi kami dan kemampuan komunikasinya semakin meningkat. Karena saat ini ilmu public speaking sangat dibutuhkan agar anak dapat melatih dirinya agar lebih percaya diri dan mampu menyampaikan idenya di depan umum. “Mahasiswa inilah yang menjadi pemimpin masa depan,” kata Rida.

Dikatakannya, di kelas Tahfidzi yang siswanya berasal dari masyarakat sekitar, sering terjadi perundungan terhadap sesama siswa. Berbagai cara dilakukan untuk meredam perundingan, namun tidak membuahkan hasil. Hingga 3 tahun lalu, ketika Rida, pendiri Yayasan Khadijah Darojah, merasa putus asa dengan semakin maraknya kasus bullying, Allah SWT memberikan inspirasinya.

“Buatlah semua yang isinya bullying dan tunjukkan akibat yang merugikan diri sendiri dan orang lain, lalu berkompetisi,” kata Rida mengenang saat itu.

Diakuinya, sejak Kompetisi Video Konten Kreator Moral dimulai, tingkat perundungan menurun drastis. “Kami tidak memberi hadiah berupa barang atau uang, kami bawa keluar Bojongges. Naik kereta bandara ke Soetta, naik Skytrain, masuk Terminal 3, lihat pesawatnya, lalu mereka bilang sangat ingin melihat bagian dalam. rumah tempat mereka tinggal di apartemen, mata mereka berbinar – “Setidaknya kita harus memberitahu mereka bahwa dunia ini luas, tidak sekecil desa Bojonggede di Cimanggis,” tambah Rida optimis.

Maka ketika mahasiswa PGSC Paramadina ingin mengadakan kegiatan CSR seputar public speaking dan pembuatan konten video, mereka disambut dengan antusias yang besar karena dirasa sejalan dengan apa yang SAKhados pimpin saat ini sebagai pionir.

Kegiatan CSR ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang rutin dilaksanakan Universitas Paramadina untuk memberikan manfaat akademik kepada masyarakat dari mahasiswa khususnya mahasiswa program Magister Sains Komunikasi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours