Menengok inovasi canggih dari para juara Samsung Innovation Campus

Estimated read time 4 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemenang program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024 menampilkan inovasi-inovasi canggih yang bertujuan untuk memecahkan berbagai permasalahan sosial di masyarakat dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.

“Kalau dilihat dari prototype yang dibuat oleh para peserta khususnya para juara SIC Batch 5, apakah generasi muda kita punya potensi untuk berinovasi demi Indonesia yang lebih maju dan unggul di bidang teknologi? . Elektronika Indonesia Ennita Pramono dalam siaran persnya, Sabtu.

Salah satunya disampaikan oleh kelompok Mechalvent dari Madrasah Aliyah Negeri Intelektual Insan Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Tim yang beranggotakan Aqsha R.E. Siregar, Azman Zidni Fadhillah, Huda Nur Ihsan Muhammad Akbar dan Muhammad Fikri Anwari berhasil meraih Juara I kategori SMA (setara SMA, SMK dan MA).

Mereka menghadirkan inovasi yang dapat mengubah limbah jagung yang tidak terpakai menjadi solusi listrik cerdas untuk lahan pertanian

Di bawah kepemimpinan Prof Raudatul Jannah, tim Mechalvent merancang Bioner-S, generator bertenaga biomassa dari limbah jagung, untuk memenuhi kebutuhan listrik para petani jagung dan dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui smartphone.

Dengan bantuan teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI), Bioner-S dapat mendeteksi tekanan dan suhu uap, serta memprediksi tegangan yang dihasilkan.

Desainer UI/UX Mechalvent Huda Nur Ihsan Muhammad Akbar menjelaskan inovasi timnya, Bioner-S, merupakan solusi yang efisien dan ramah lingkungan.

“Bioner-S didasarkan pada efisiensi energi, penghematan biaya dan waktu, serta mampu menghasilkan 50 ton biomassa per hektar. “Kami berharap teknologi AI ini dapat mempercepat kerja para petani dan mengurangi penumpukan limbah biomassa di lahan pertanian.”

Inovasi lainnya dikembangkan oleh tim dari BINUS University: Aretha Natalova Wahyudi, Axel Nino Nakata, Jehoiada Wong dan Jessica Lynn Wibowo. Mereka berhasil meraih Juara I pada kategori Perguruan Tinggi (D3, D4 dan S1).

Inovasi mereka terinspirasi oleh kesehatan dan keselamatan pengemudi dan penumpang kendaraan roda empat akibat jam kerja yang panjang dan bahaya kantuk yang berbahaya. Faktanya, 80% kecelakaan disebabkan oleh kecerobohan dan kelelahan manusia.

Dari permasalahan tersebut lahirlah ide desain Daely, sebuah sistem pendeteksi kantuk berbasis AI dan IoT untuk pengemudi.

Di bawah bimbingan profesor Ivan Sebastian Edbert, mereka merancang Daely, yang akan memantau tingkat kecerdasan pengemudi selama menjalankan tugas, dan jika tingkat kantuk meningkat maka menjadi terlalu berbahaya dan ada kemungkinan kecelakaan.

Pengembang Daely UI Aretha Natalova Wahyudi mengatakan Daely memiliki tiga fitur utama untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

“Daely dilengkapi fungsi pemantauan status percontohan, mekanisme langkah demi langkah yang dapat diaktifkan bila diperlukan, dan dasbor berbasis web yang memungkinkan pengguna memantau pola dan aktivitas secara real time. “Solusi ini sederhana namun sangat efektif dalam menghadapi berbagai tantangan,” ujarnya.

Kedua pemenang mendapatkan hadiah produk Samsung senilai Rp55 juta, serta sertifikat resmi dari Samsung Electronics Indonesia dan organisasi internasional.

Lahirnya beberapa ide solusi inovatif pada Samsung Innovation Campus Session 5 2023/2024 menegaskan keyakinan Samsung terhadap potensi teknologi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di masyarakat dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Para pemenang juga meningkatkan harapan akan potensi program ini untuk memenuhi kebutuhan industri dan membekali lulusan dengan keterampilan digital tingkat lanjut sebagai karir masa depan yang lebih baik.

Direktur MX B2B Innovation Lab, Samsung R&D Institute Indonesia Banu Pribadi mengatakan, landasan Samsung Innovation Campus adalah inovasi teknologi yang merupakan DNA Samsung.

Melalui SIC, kami bekerja sama untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi teknologi. Departemen R&D Samsung sangat antusias untuk berpartisipasi dalam program pendidikan ini karena kualitas luar biasa yang ditunjukkan oleh para finalis, katanya.

Samsung Innovation Campus membantu generasi muda mengembangkan keterampilan karir melalui serangkaian kegiatan pelatihan.

Materi pelatihan meliputi coding dan pemrograman, IoT dan AI, serta soft skill seperti kreativitas, keterampilan komunikasi dan empati terhadap apa yang terjadi di sekitar Anda.

Untungnya, penggunaan teknologi canggih seperti IoT dan AI dapat membuka pengalaman dan inovasi baru untuk kehidupan yang lebih baik.

Dengan masa studi intensif selama tujuh bulan dan di bawah bimbingan mentor yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya, peserta SIC fokus mencari solusi dalam tiga tema besar: pendidikan dan pelatihan, isu sosial dan kesehatan, serta isu lingkungan dan lingkungan hidup. .masalah energi terbarukan.

Pada tahap akhir, mereka yang lolos ke babak lanjutan diminta untuk mengembangkan ide solusinya menjadi prototipe produk yang dapat diterapkan untuk menjawab berbagai permasalahan masyarakat.

“Kami berharap apa yang mereka pelajari dalam program ini dan bimbingan para mentor dapat memberikan manfaat dan memberikan pengaruh positif bagi mereka untuk mencapai karir dan masa depan yang lebih baik,” kata Ennita.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours