Mengenal 9 Guru Besar Calon Anggota Kabinet Prabowo yang Dipanggil ke Kertanegara

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Sebanyak 9 guru dipanggil Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Kesembilan guru besar ini berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta.

Pada Senin (14/10/2024) dan Selasa (15/10/2024), Presiden terpilih Prabowo Subianto mengumpulkan 108 orang untuk memilih calon menteri yang akan membantu pemerintahannya selama lima tahun ke depan.

Baca Juga: Riwayat Pendidikan Abdul Mu’ti Hingga Menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Di antara ratusan orang yang dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, terdapat sembilan tokoh akademisi yang menyandang gelar guru besar atau guru besar baik dari perguruan tinggi negeri maupun kampus swasta.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut nama sembilan guru besar yang diperkirakan masuk kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Profil Pendidikan Stella Christie, Calon Profesor Anggota Kabinet Prabowo di Tsinghua University

9 Guru Besar Calon Anggota Kabinet Prabowo1. Praktik

Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc lahir di Bojonegoro pada 13 Februari 1962. Pratikno meraih jabatan guru besar Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Mantan Rektor UGM ini memperoleh gelar PhD di bidang ilmu politik dari Flinders University, Australia. Gelar masternya diperoleh dari Development Administration, University of Birmingham, Inggris.

Baca Juga: Hadiri Pengarahan di Prabowo, Yusril Ihza Mahendra dan Sri Mulyani Tiba di Hambalang

Ijazah Menteri Sekretaris Negara ini diperoleh dari Departemen Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.

2. Abdul Mu’ti

Prof. Dr. Abdul Mu’ti M.Ed, salah satu tokoh Muhammadiyah disebut juga Prabowo di Kertanegara. Abdul Mu’ti menegaskan, dirinya diberi amanah menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.

Guru Besar Universitas Islam Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) ini merupakan lulusan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Fakultas Ilmu Pendidikan Flinders University, Australia, dan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta.

Dosen program studi Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta ini dikenal aktif meneliti dan berbagi ilmu tentang pendidikan agama Islam.

3.Edward Omar Hierej

Prof. Dr., S.H., M.Hum Edward Omar Sharif Hiariej adalah guru besar Hukum Pidana UGM. Eddy Hiariej, sapaan akrabnya, memperoleh gelar sarjana, magister, dan doktor di Fakultas Hukum UGM. Saat ini beliau berstatus dosen Fakultas Hukum UGM.

Baca juga: Menteri Indonesia Dibanding Negara Maju, RI Jauh Di Atas AS

Pada 23 Desember 2020, ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Indonesia Maju periode 2020-2024.

Foto / SINDOnews.

Eddy memperoleh gelar tertinggi di bidang akademik pada usia relatif muda yaitu 37 tahun dari Fakultas Hukum UGM.

4. Satryo Soemantri Brodjonegoro

Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro memperoleh gelar PhD di bidang Teknik Mesin di University of California, Berkeley, AS pada tahun 1985.

Satryo yang juga anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) saat ini aktif sebagai dosen tamu bidang teknik mesin di Universitas Teknologi Toyohashi Jepang dan ITB.

Dalam dunia pendidikan, nama Guru Besar Teknik Mesin ITB sudah tidak asing lagi. Sebelumnya menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi periode 1999-2007.

5.Stella Christie

Stella Christie merupakan salah satu perempuan yang dipanggil Prabowo saat penjaringan calon kabinet Prabowo-Gibran, Selasa (15/10/2024).

Kepada awak media, Stella mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang guru dan profesor serta peneliti di Universitas Tsinghua, Beijing, China.

Foto / SINDOnews

Peneliti yang ahli di bidang ilmu kognitif ini merupakan lulusan Harvard University, Amerika Serikat.

Stella memperoleh gelar Master dan PhD dari Northwestern University, Illinois, AS. Stella juga pernah menjadi Associate Professor di Swarthmore University, Pennsylvania, AS.

6. Yassierli

Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D. adalah seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menyelesaikan studi sarjana dan magisternya di ITB. Beliau kemudian memperoleh gelar PhD dari Virginia Polytechnic Institute dan State University, Virginia – Amerika Serikat.

7. Latipulhayat yang Tidak Biasa

Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D. adalah guru besar hukum internasional pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad). Prof. Atip lahir di Tasikmalaya pada 28 Juli 1964. Beliau merupakan lulusan Sekolah Hukum (S.H.) Unpad pada tahun 1990 dengan jurusan Hukum Internasional.

Prof. Atip menyelesaikan gelar Magister Hukum (LL.M.) di Monash University Australia pada tahun 2000. Beliau juga memperoleh gelar Doktor (Ph.D.) bidang Hukum dari Monash University – Australia pada tahun 2007.

Pelatihan tambahan yang diterima meliputi The Hague Academy of International Law – Belanda, United Nations – Geneva Office dan International Ocean Institute – India. Prof. Atip bekerja sebagai dosen di Fakultas Hukum Unpad sejak tahun 1993.

Prof. Group, Pemimpin Redaksi Jurnal Hukum Internasional Padjadjaran.

8. Fauzan

Prof Dr Fauzan, M.Pd merupakan mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 2016-2020 dan 2020-2024. Fauzan merupakan guru besar bidang Pendidikan UMM.

9. Yusril Ihza Mahendra

Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Si. adalah seorang pengacara Indonesia, akademisi administrasi publik, politisi dan tokoh intelektual. Selain berkarir di bidang politik, ia juga merupakan dosen di Fakultas Hukum (FH) UI. Yusril merupakan lulusan FH UI dan FIB UI jurusan Filsafat untuk gelar Master dan PhD.

Pria kelahiran Belitung Timur, 5 Februari 1956 ini mengikuti program pascasarjana bidang filsafat di Universitas Punjab, Pakistan. Pada tahun 1998, beliau dikukuhkan menjadi guru besar hukum ketatanegaraan di Universitas Indonesia.

Inilah 9 guru yang dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara untuk bergabung dengan kabinetnya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours