Mengenal Daun Jancukan, Momok bagi Para Pendaki

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Anak gunung pasti tahu tentang daun jancukan atau jelatang. Tanaman ini sangat dihindari karena efeknya yang menyakitkan.

Tanaman ini banyak ditemukan di dataran tinggi, dengan daun lebar dan duri kecil di seluruh permukaannya. Menurut Perpusnas, Sabtu (06/08/2024), kontak dengan kulit manusia akan menimbulkan sensasi panas yang luar biasa dan sensasi tertusuk-tusuk akibat tertusuk jarum suntik. Selain itu daun ini juga memberikan sensasi gatal yang luar biasa.

Namun bagi sebagian orang, tanaman ini adalah teman. Pasalnya, daun jancukan dipercaya dapat meredakan nyeri. Anda hanya perlu menggosok bagian yang sakit dengan daun jelatang, dan rasa sakitnya akan hilang seketika.

Hal itu terlihat dalam video yang diunggah akun X @ainunrozi. Terlihat warga setempat dengan santai menggosokkan daun jancukan ke seluruh tubuh mereka tanpa merasakan apa pun.

Nyatanya, lelaki paruh baya itu mengusap wajahnya dengan daun jancukan dan masih tersenyum. Bahkan, bagi yang belum terbiasa akan meninggalkan rasa panas dan nyeri yang luar biasa.

Hal ini terlihat pada seorang laki-laki yang menjerit kesakitan ketika daun jelatang diusap di punggungnya. Laki-laki itu sedang berusaha menahan rasa sakit ketika seseorang mengusapkan daun jancukan yang agak besar ke tubuhnya.

Seorang perempuan yang ditempelkan daun jancukan di lututnya pun ikut merasakan sakit dan langsung menjerit kesakitan. Bahkan, dia mencengkeram lengan pria itu erat-erat di sisi tubuhnya untuk menahan rasa sakit.

Sebagai informasi, tanaman daun jelatang disebut Urtica dioica dalam bahasa Latin dan “Stinging Nettle” dalam bahasa Inggris. Urtica dioica berasal dari kata latin Uro yang berarti “terbakar”.

Jelatang juga telah digunakan selama ratusan tahun sebagai obat berbagai penyakit seperti anemia, disentri, gangguan pencernaan. Tanaman ini diketahui mengandung protein, banyak klorofil, vitamin A dan C.

Untuk menghapus semua konten bagus, konten tersebut harus diproses atau ditambang. Perlu dirawat dengan baik agar tidak menimbulkan rasa gatal saat digunakan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours