Mengenal Desa Sidomulyo di Blora, Kampung Halaman Pratama Arhan

Estimated read time 3 min read

BLORA – Desa Sidomulyo yang terletak di Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kini dikenal luas sebagai kampung halaman Pratama Arhan, pesepakbola nasional yang mengharumkan nama Indonesia. Arhan, kelahiran 21 Desember 2001, mengawali kariernya di tim utama PSIS Semarang pada 2018 dan mendapat pengakuan sejak meraih penghargaan Pemain Muda Terbaik Piala AFF 2020.

Desa Sidomulyo mempunyai luas wilayah 13,41 km2, menjadikannya desa terluas kedua di Kabupaten Banjarejo setelah Desa Banjarejo. Dengan jumlah penduduk 6.289 desa, terdapat 6 Rukun Warga (RW) dan 30 Rukun Tetangga (RT). Berdasarkan data terkini Dinas Sensus dan Registrasi (Dukcapil), pada tahun 2023 terdapat 2.122 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk 483,77 jiwa per kilometer persegi.

Desa Sidomulyo tidak hanya dikenal dengan Pratama Arhan saja, namun juga dengan upaya pembangunan yang terus dilakukan, salah satunya adalah pembangunan rumah baru untuk keluarga Arhan di Dukuh Kedung Kenongo. Pembangunannya dimulai pada Maret 2022 setelah Bupati Blora Arief Rohman menjenguk ibu Arhan, Surati, yang saat itu sedang sakit. Berkat bantuan pengusaha Handoko, pemilik Realfood Indonesia, rumah yang dulunya berdinding dan berlantai bambu kini berubah menjadi rumah yang lebih layak huni.

Rumah baru tersebut akan memiliki tiga kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, toilet, dan toko yang dijual ibu Ahan. Selama pembangunan, keluarga Arhan tinggal sementara di rumah kerabatnya, sedangkan rumah lama digunakan untuk istirahat pekerja.

Meski dikenal sebagai kampung halaman para pesepakbola, namun Desa Sidomulyo masih masuk dalam kategori desa miskin di Kabupaten Blora. Berdasarkan data, sebagian besar dari 48 desa di Blora masuk kategori miskin, dan Sidomulyo termasuk salah satunya. Kabupaten Blora sendiri menduduki peringkat ke-13 dari 35 kabupaten atau kota di Jawa Tengah dalam upaya pengentasan kemiskinan hingga masuk zona merah.

Bupati Blora Arief Rohman mengatakan pihaknya terus berupaya mengentaskan kemiskinan di desa tersebut. Dengan bantuan IAIN Pekalongan, sekelompok dosen dan mahasiswa ditugaskan untuk memetakan situasi di desa Sidomoli. Hasil survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai situasi di desa tersebut.

“Melalui kajian-kajian yang kami terima dari universitas, kita bisa mengetahui apakah desa ini masih layak untuk dipertimbangkan. Apakah desa tersebut miskin atau tidak? Arief Rohman menjelaskan, “Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan kami gunakan untuk mengubah posisi masyarakat miskin jika berdasarkan kajian mereka tidak masuk dalam daftar miskin.”

Pembangunan rumah orang tua Prata Arhan juga merupakan bagian dari upaya memperbaiki kondisi di desa tersebut. Bupati Arief bahkan berencana menyumbangkan temannya untuk mendukung pembangunan rumah tersebut.

Dengan adanya perhatian dari berbagai kalangan, Desa Sidomley kini tidak hanya dikenal sebagai Desa Kuil Aran, namun juga menjadi desa yang berjuang keluar dari jeratan kemiskinan sambil terus berbenah untuk masa depan yang lebih baik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours