Mengenal diseksi aorta, deteksi dini dan cara penanganannya

Estimated read time 4 min read

Jakarta (Antara) – Diseksi aorta atau pecahnya lapisan pembuluh darah besar (pembuluh aorta) merupakan kondisi serius yang memerlukan deteksi dini dan penanganan segera.

Meski bisa menyerang siapa saja, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan faktor risiko diseksi aorta, seperti tekanan darah tinggi, riwayat keluarga dengan diseksi aorta, kebiasaan merokok, kelainan katup jantung, dan usia lanjut.

“Penting bagi kita untuk selalu menjaga fungsi jantung, khususnya aorta, untuk mencegah terjadinya komplikasi,” kata dr. Dicky Alighieri, Sp.BTKV (K), FIHA, FICA, Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular, Lippo Village Karawasi, RS Silom, dalam siaran persnya, Jumat.

Ia kemudian menjelaskan beberapa faktor yang dapat menyebabkan diseksi aorta, antara lain tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, kelainan bawaan atau genetik, cedera atau trauma, penggunaan obat-obatan terlarang, dan efek angkat berat.

Gejala dan diagnosis

Beberapa gejala yang berhubungan dengan diseksi aorta antara lain nyeri dada yang parah, nyeri punggung, sesak napas, nyeri perut, kelumpuhan anggota badan, dan beberapa gejala nonspesifik seperti pucat, berkeringat, atau mual.

Dr Dickey menjelaskan, ada beberapa metode diagnostik untuk mendeteksi diseksi aorta, antara lain riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik, CT, MRI, dan ekokardiografi.

“Diagnosis diseksi aorta melibatkan pemeriksaan fisik menyeluruh dan detail untuk membantu memastikan kondisi pasien,” kata dr Dickey.

Setelah diagnosis ditegakkan, langkah selanjutnya adalah memberikan pengobatan yang diperlukan dan mengambil tindakan segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Berikut adalah beberapa opsi tindakan yang dapat Anda ambil:

1. Minimal invasif

EVAR (Perbaikan Aneurisma Endovaskular) dan TEVAR (Aneurisma Endovaskular Toraks) adalah prosedur perbaikan diseksi aorta dan aneurisma aorta (pembesaran atau pembengkakan aorta) dengan menggunakan teknik bedah endovaskular.

Kedua prosedur tersebut dapat digunakan untuk mengobati diseksi aorta, aneurisma aorta perut (EVAR), atau aneurisma aorta toraks (TEVAR).

EVAR adalah prosedur bedah endovaskular yang dilakukan untuk mengobati diseksi aorta dan aneurisma aorta perut.

“Selama prosedur ini, kateter yang dilengkapi dengan stent graft (sejenis tabung yang dapat memperkuat dinding aorta) dimasukkan melalui arteri di selangkangan pasien,” kata Dr. Dickey.

Cangkok stent dimasukkan ke dalam aorta untuk menggantikan, meluruskan, dan memperkuat bagian pecah atau aneurisma yang melemah. Hal ini membantu mencegah pecahnya aneurisma, serta menutup celah diseksi dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi.

Sedangkan TEVAR digunakan untuk mengobati diseksi aorta dan aneurisma aorta toraks, yaitu pembesaran atau pembengkakan pada aorta toraks.

“Prosedur ini mirip dengan EVAR, namun cangkok stent dipasang di aorta toraks tepat di atas diafragma. “Ini membantu mengisolasi dan memperkuat aneurisma dan mencegah pecah atau pecahnya lebih lanjut, serta menutup celah setelah diseksi,” kata Dr. Dickey.

Keuntungan utama EVAR dan TEVAR adalah prosedurnya dilakukan menggunakan teknik bedah endovaskular, sehingga menghindari operasi terbuka yang lebih invasif. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat mempercepat waktu penyembuhan, mengurangi risiko infeksi, dan mempersingkat waktu pemulihan pasien

Namun, penting untuk diingat bahwa EVAR dan TEVAR mungkin tidak cocok untuk semua pasien dengan diseksi aorta dan aneurisma aorta. Setiap kasus akan dievaluasi secara individual oleh tim medis untuk menentukan apakah intervensi endovaskular merupakan pilihan yang tepat berdasarkan ukuran dan karakteristik aneurisma, serta faktor lain seperti riwayat kesehatan pasien dan kesehatan umum.

2. Operasi jantung terbuka

Diseksi aorta dan aneurisma aorta juga dapat diobati dengan operasi jantung terbuka yang dikenal dengan operasi Benthal. Benthal adalah operasi jantung kompleks yang melibatkan penggantian katup aorta dan penggantian sebagian aorta atau aneurisma yang melemah.

Operasi Benthal meliputi beberapa tahap, yaitu: pemotongan aorta, pelepasan katup aorta, pemasangan katup buatan, dan pemasangan cangkok aorta.

Operasi benthal biasanya dilakukan pada pasien dengan diseksi aorta dan aneurisma aorta yang mengalami kerusakan parah atau penyakit katup aorta parah.

Tujuan dari operasi Bentall adalah untuk mengembalikan fungsi normal aorta dan katup aorta, serta mencegah pecahnya aneurisma dan komplikasi seriusnya.

Operasi ini membawa faktor risiko seperti infeksi, pendarahan, dan gangguan irama jantung. Keputusan mengenai operasi harus didiskusikan dengan dokter spesialis yang berpengalaman.

Selain Benthal, operasi penggantian aorta merupakan salah satu varian dari operasi jantung terbuka. Jika katup aorta dinilai masih berfungsi, cukup dengan mengganti aneurisma aorta tipe hemiarch dan total arch.

Saat ini belum banyak fasilitas kesehatan yang dapat mengobati penyakit aorta. Namun berkat dukungan tim medis yang terlatih dan profesional serta teknologi canggih, RS Silom Lippo Village Karawasi berhasil menjadi salah satu rumah sakit di Indonesia yang dapat menangani kasus katup aorta dengan prosedur minimal invasif atau bedah jantung terbuka untuk penyembuhan yang cepat. .

“Dalam dua tahun terakhir, kami telah berhasil merawat total 27 pasien dengan masalah pembuluh darah arteri yang merujuk mereka ke Rumah Sakit Silom Lippo di desa Karavachi,” pungkas Dr. Dickey.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours