Mengenal Dry Valleys, Tempat di Bumi yang Tak Diguyur Hujan Hampir 2 Juta Tahun

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Bayangkan menjalani hidup di tempat yang hampir 2 juta tahun tidak pernah turun hujan. Tempat ini benar-benar ada, namanya Lembah Kering.

Lembah kering yang ditemukan di Antartika adalah yang terkering di dunia. Luas wilayah ini sekitar 4.800 kilometer persegi. Selain fakta bahwa di sini tidak pernah turun hujan selama jutaan tahun, tempat ini sama sekali tidak memiliki air, es, atau bahkan salju.

Mengutip laporan dari Live Science, penyebab tidak adanya curah hujan di kawasan ini karena pengaruh angin katabati – angin pegunungan yang sangat lembab yang bergerak turun dan menjauhi lembah.

Ini tentang bentuk pegunungan di kawasan itu karena mengubah jalur es yang mengarah ke laut. Karena pengalihan es ini, air tidak mencapai lembah kering dan hujan tidak turun di sana.

Meskipun lanskap di sekitarnya berwarna putih, Lembah Kering benar-benar kering, tanpa es atau salju meskipun suhunya sangat rendah.

Perbukitan Ferris yang paling kering di lembah yang kering

Ferris Hills di Taylor Valley adalah salah satu tempat terkering di jaringan Dry Valleys.

Menurut Live Science, diperkirakan wilayah tersebut belum pernah mengalami hujan selama sekitar 14 juta tahun. Angin kencang di wilayah ini bertiup dengan kecepatan sekitar 320 km/jam sehingga membatasi kemungkinan terbentuknya uap air di atmosfer.

Khususnya, studi dan penelitian yang dilakukan oleh Geological Society of America pada pertemuan tahunannya di Denver pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa air belum mengalir melalui Ferris Hills di Antartika selama 14 juta tahun.

Ferris Hills, yang membentang 600 meter di atas Taylor Canyon di Antartika, merupakan bagian dari ngarai kering di bagian barat McMurdo Sound.

Melalui penggalian di kawasan tersebut, diketahui terdapat bekas tundra berlumut dan danau yang menutupi perbukitan datar tersebut saat iklim bumi lebih hangat lebih dari 14 juta tahun lalu.

Lembah kering tidak dihuni manusia karena kondisi lingkungan yang terlalu ekstrim dan tidak mendukung kehidupan manusia.

Namun, para ilmuwan kerap melakukan penelitian di wilayah ini untuk mempelajari berbagai aspek lingkungan ekstrem, mikroorganisme yang dapat bertahan hidup di sana, dan implikasinya terhadap astrobiologi dan studi tentang planet lain.

Kehadiran manusia di lembah kering biasanya hanya merupakan ekspedisi ilmiah sementara dan dilengkapi dengan peralatan khusus untuk bertahan hidup dalam kondisi keras tersebut.

Lembah kering di Antartika. Antartika adalah benua yang bukan milik negara mana pun dan diatur oleh Antartika, sebuah perjanjian internasional yang ditandatangani oleh 54 negara pada tahun 2021.

Perjanjian tersebut menetapkan bahwa Antartika hanya digunakan untuk tujuan damai dan ilmiah serta melarang aktivitas militer di benua tersebut.

Meskipun beberapa negara mengklaim wilayah di Antartika, klaim tersebut tidak diakui secara internasional dan tidak mempengaruhi status Lembah Kering sebagai bagian dari Wilayah Perjanjian Antartika.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours