Mengenal gejala dan prosedur PCI untuk serangan jantung akut

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Serangan jantung akut atau infark miokard akut merupakan kondisi medis yang memerlukan penanganan segera karena berpotensi menyebabkan kerusakan jantung permanen dan berisiko tinggi terhadap keselamatan pasien.

Penyebab utama serangan jantung adalah adanya penyumbatan pada salah satu arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung. Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk pada permukaan plak aterosklerotik, penumpukan lemak dan bahan lain pada dinding bagian dalam arteri.

Gejala serangan jantung antara lain nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, bahu, dan rahang serta dapat menyebabkan sesak napas dan mual.

Di Rumah Sakit Siloam, misalnya, serangan jantung akut ditangani berdasarkan protokol ketat yang dimulai dengan penilaian cepat dan akurat di ruang gawat darurat, diikuti dengan intervensi medis yang tepat untuk mengurangi kerusakan jantung dan meningkatkan peluang pemulihan penuh.

Kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS DR Siloam Karawaci Lippo Village. PhD. Antonia Anna Lukito Sp.JP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI, Intervensi koroner perkutan (PCI) adalah prosedur medis yang bertujuan untuk membuka sumbatan pada arteri koroner dan memulihkan aliran darah ke jantung.

“Prosedur ini melibatkan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah di lengan atau paha, yang kemudian diarahkan ke arteri koroner yang tersumbat,” kata Dr. Antonia Anna Luchito dalam siaran persnya, Selasa (17/9).

Setelah kateter berada pada posisi yang benar, dokter dapat membuka sumbatan dengan balon tiup kecil atau memasang stent (stent arteri jantung) untuk menjaga arteri tetap terbuka.

Salah satu keuntungan utama PCI adalah dapat dilakukan dalam situasi darurat, sebuah langkah penting selama serangan jantung.

Prosedur ini biasanya dilakukan di laboratorium kateter, ruangan yang dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian prosedur secara real-time.

Selama PCI, pemantauan fluoroskopi (sinar-X langsung) memungkinkan dokter melihat gambar arteri jantung secara real-time, sehingga mereka dapat menentukan lokasi penyumbatan dan menyesuaikan intervensinya.

Prosedur ini bertujuan tidak hanya untuk membersihkan penyumbatan tetapi juga mencegah terulangnya kembali melalui pemasangan stent yang dirancang khusus untuk menopang dinding arteri.

Rumah Sakit Siloam menerapkan program pengobatan yang komprehensif dan efektif bagi pasien penyakit jantung akut. Saat pasien tiba di ruang gawat darurat, mereka langsung ditangani oleh tim dokter yang terlatih dalam menangani keadaan darurat kardiovaskular.

Proses awal ini meliputi pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan melakukan elektrokardiogram untuk mendeteksi pola abnormal pada jantung yang mungkin mengindikasikan infark miokard atau serangan jantung. Hasil EKG dan tes darah, termasuk kadar enzim jantung, digunakan untuk menentukan tingkat keparahan penyakit pasien dan apakah diperlukan intervensi lebih lanjut.

Jika diagnosis awal menunjukkan bahwa PCI mungkin diperlukan, pasien segera dirujuk ke laboratorium kateterisasi untuk prosedur lebih lanjut.

Proses ini memerlukan koordinasi yang cepat antara tim medis yang berbeda untuk memastikan bahwa semua langkah dilakukan secara efisien dan efektif.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours