Mengenal Maliandao Tea Street, Pusat Perdagangan Teh Terkenal Cina

Estimated read time 3 min read

Kamran Dikarma dari REPUBLIKA.CO.ID, Beijing, China

Seperti halnya di Indonesia, budaya minum teh sudah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Sebuah plakat di Museum Teh Beijing berbunyi: Menurut catatan sejarah, budidaya teh di Tiongkok telah berlangsung selama lebih dari 3.000 tahun.

Saya dan jurnalis peserta China International Press Center (CIPC) berkesempatan mengunjungi Museum Teh Beijing pada Rabu (5/6/2024). Museum ini terletak di Jalan Teh Malando, Distrik Guanmenmenwei, Distrik Sichuan, Beijing. Panitia CIPC sengaja berencana memperkenalkan sejarah, budaya, dan bisnis teh di Negeri Tirai Bambu.

Sebagai pusat distribusi teh utama di Tiongkok utara, Jalan Teh Malando memainkan peran penting dalam perdagangan teh negara tersebut. Malando adalah kawasan komersial dengan bisnis dan toko teh. Pada tahun 2000, Komisi Perdagangan Kota Beijing mengakui Maliandao sebagai jalan komersial khas Beijing dan menamakannya “Jalan Teh” terbaik di ibu kota Tiongkok. Pada tahun 2010, Malandao disertifikasi sebagai “Jalan Teh Terbaik di Tiongkok” oleh Asosiasi Pemasaran Teh Tiongkok.

Sejarah Jalan Teh Malando dimulai pada pertengahan tahun 1990-an. Ia memiliki 11 pasar teh dan lebih dari 1.700 perusahaan terkait teh. Pasar teh menempati area seluas 128 ribu meter persegi. Beberapa pasar teh di Maliandao antara lain Pasar Teh Malandao, Pasar Teh Jingmin, Dunia Teh Jinghua, Pasar Teh Jinghuaian, Pasar Teh Tianfuyuan, Pasar Teh Style, dan Pasar Teh Internasional.

Di Mayadao, kita bisa menemukan beragam produk teh, mulai dari teh hijau hingga teh putih. Teh ini berasal dari banyak daerah penghasil teh di China seperti Fujian, Nannan, Anhui, Zhejiang, Guizhou dan Jiangxi. Pada tahun 2021, penjualan teh di Malandao mencapai 423,6 juta yuan.

Jika Anda berjalan-jalan di sekitar Mayadao, Anda akan menemukan kedai teh di berbagai sudut. Menurut catatan, ada sekitar 1.330 kedai teh di jalan tersebut. Maliandao memiliki sekitar sepuluh merek teh utama, termasuk TAETEA, Chen Sheng Hao, Wu Yu Tai, Zhang Yiyuan, Xiangyuan, Pintea, Jinhua Tea, China Tea (Anhua Black Tea), dan Chen Sheng Hao Fu. . Yuan Chan.

Sebagai penghormatan terhadap bisnis teh, sebuah museum sejarah dan budaya minum teh, Museum Teh Beijing, didirikan di Malando. Museum ini berada di lantai empat salah satu perkebunan teh di Malandao.

Di Museum Teh Beijing, kita bisa menemukan informasi tentang sejarah teh di Tiongkok dari zaman dahulu hingga saat ini. Museum ini juga menampilkan beberapa pameran berupa mangkuk dan teater dari masa kekaisaran. Adanya Beijing Tea Museum menambah keindahan Malando Tea Street sebagai destinasi wisata di Beijing.

Untuk memajukan perekonomian di Malandao, pemerintah meluncurkan “Festival Budaya Teh Internasional Maliandao” pada tahun 2001. Sejak itu, acara ini diadakan setiap tahun. Penyelenggaraan festival ini berdampak positif terhadap perekonomian dan reputasi Malandao.

Sejak tahun 2012, Asosiasi Pemasaran Teh Tiongkok, pemerintah Kabupaten Qicheng dan pemerintah daerah penghasil teh utama di Tiongkok telah bersama-sama mengadakan “Pameran Teh Internasional, Pameran Budaya Teh Internasional Maliandao, dan Festival Budaya Teh (Promosi)”. Disebut “Dua Pameran dan Satu Festival”, acara ini bertema “Mencicipi teh bersama teman-teman dari seluruh dunia di Beijing.” Festival utama didukung oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok.

 

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours