Mengenal Penyakit Parkinson dan Cara Menanganinya

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif yang terjadi akibat proses penuaan sistem saraf dan otak ketika dopamin menurun hingga 30 persen dimulai lagi dan bisa dimulai pada usia 50, 40, bahkan 30 tahun.

Rocksy Fransisca V SitumeanG, ahli saraf di Rumah Sakit Siloam Lippo Village Tangerang, mengutip Ted Dawson, direktur John Hopkins Institute for Cell Technology, menjelaskan, secara teoritis 15 persen penyakit Parkinson menyerang otak. “Namun, dengan meningkatnya pemahaman medis mengenai dampak genetika pada penyakit Parkinson, genetika mungkin menjadi faktor dalam mengurangi penyakit Parkinson,” kata Dr. Roxy baru-baru ini berkata.

Gejala, pengobatan dan gaya hidup

Sebagai Dr. Menurut Rocksy, gejala penyakit Parkinson atau TRAP antara lain tremor, rigiditas (kaku), akinesia (gerakan lambat), dan kekakuan postural (imobilitas). Ada juga gejala non-motorik seperti gangguan tidur, gangguan penciuman, gangguan usus, dan kesulitan menelan.

Jika Anda menderita penyakit Parkinson, segera temui dokter spesialis saraf untuk evaluasi lebih lanjut. Pemberian obat yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Penderita parkinson memerlukan olahraga teratur untuk melatih gerakannya agar tidak kaku.

“Parkinson merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah, namun kita dapat mengurangi jumlah penderita penyakit Parkinson dengan memperbaiki gaya hidup kita,” kata Dr. kata Roxy.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, mengonsumsi makanan bergizi, cukup air mineral, buah-buahan dan sayur-sayuran (tanpa antibiotik) serta lingkungan yang bersih dapat menurunkan penyakit parkinson. Stres juga mempengaruhi penderita penyakit Parkinson. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pengendalian emosi dan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan stres.

Jenis pengobatan

Tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan pada pasien penyakit Parkinson mulai dari obat-obatan, terapi fisik, dan metode bedah. Obat-obatan adalah cara untuk mengobati penyakit Parkinson. Dokter dapat meresepkan berbagai obat untuk mengendalikan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Fisioterapi merupakan bagian penting dalam pengobatan penyakit Parkinson. Seorang ahli terapi fisik bekerja dengan pasien untuk mengembangkan program latihan khusus untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi gerakan. Latihan dan keseimbangan dapat membantu pasien meningkatkan mobilitas dan mengurangi risiko terjatuh.

Ada juga operasi stimulasi otak dalam (DBS) untuk mengurangi gejala penyakit Parkinson yang tidak dapat dikendalikan oleh pengobatan. Prosedurnya melibatkan penanaman elektroda khusus ke bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan.

Obat-obatan bisa…

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours