Mengenal Pornografi Balas Dendam, Berkaca Kasus Video Syur Audrey Davis

Estimated read time 2 min read

Jakarta – Revenge porn atau pornografi balas dendam saat ini sedang menjadi pemberitaan di dunia maya, terbaru menimpa putri musisi David Bayu, Audrey Davis.

Video hot Audrey Davis bersama mantan pacar Audrey Davis, AP, menjadi viral di media sosial setelah mantan pacar Audrey Davis, AP, membagikannya. Tujuan di balik penyebaran video asusila adalah untuk melukai sentimen.

Pornografi balas dendam Pornografi balas dendam adalah distribusi gambar seksual secara online dan terkadang offline tanpa persetujuan orang lain atau mantan pasangan. Tujuannya adalah balas dendam, hiburan atau keuntungan seperti uang dan popularitas.

Sementara itu, foto dan video seks terkait pasangan atau mantan pasangan dilakukan atas persetujuan bersama. Namun ada juga yang diambil secara sembunyi-sembunyi atau tanpa sepengetahuan salah satu pihak.

Masalah yang sering muncul ketika suatu hubungan memburuk atau berakhir. Pengungkapan atau distribusi gambar juga dapat terjadi. Biasanya melalui gambar, secara elektronik dan fisik, online dan offline, serta melalui pesan dan email.

Selain mempermalukan korbannya, pelaku juga menggunakan tayangan tersebut untuk melecehkan, mengendalikan, mengancam, atau memeras pasangan atau mantan pasangannya.

Mengingat kasus Audrey Davis, apa yang perlu Anda ketahui dan lakukan untuk mencurigai pornografi balas dendam?

Menurut laman NoseSafe, berdasarkan penelitian yang dilakukan Cyber ​​​​Civil Rights Initiative, satu dari delapan pengguna media sosial pernah menjadi sasaran pornografi balas dendam.

Selain itu, 15,8 persen perempuan dan 9,3 persen laki-laki pernah mengalami atau menjadi korban pornografi balas dendam. Biasanya, korban balas dendam pornografi muncul pada usia muda, yakni 15-29 tahun.

Antisipasi Revenge Porn Sebagai orang tua, mengajari anak tentang bahaya seks kasual bukan lagi hal yang tabu.

Selain orang tua, remaja juga menjadi korban dari balas dendam porno. Oleh karena itu, sekolah hendaknya memberikan edukasi kepada siswanya tentang bahaya seks bebas dan memasang foto-foto yang tidak pantas.

Penting bagi orang tua dan pimpinan sekolah untuk berbicara dengan anak-anak mereka dan mendidik mereka tentang bahaya pornografi dan seks tanpa persetujuan.

Jika remaja menjadi korban, orang tua dan pengelola dapat merujuk mereka ke profesional yang dapat membantu mereka mengatasinya.

Selain itu, konselor dan administrator sekolah yang terlatih juga dapat membantu korban menemukan cara untuk menghapus konten yang tidak pantas dari Internet.

Mungkin terasa aneh untuk memperingatkan remaja tentang pornografi balas dendam, tetapi hal ini dapat menyelamatkan mereka dari trauma dan rasa sakit.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours