Mengenal Suku Bajo, Penjelajah Laut Tangguh yang Jadi Inspirasi Film Avatar 2

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Suku Bajo dikenal sebagai suku yang kehidupannya dekat dengan laut. Berbekal pengalaman hidup di lautan, mereka kerap dikenal sebagai Pelaut.

Dalam profesi yang berbeda, suku Baajo dibedakan dengan kesenian yang berbeda-beda. Mereka dapat bertahan lama di bawah air tanpa perlengkapan spiritual.

Apalagi bangsa ini terkenal dengan penjelajahan lautannya. Karena mereka biasa mengarungi lautan zaman dahulu tanpa alat navigasi dan bergantung pada posisi bintang.

Lantas, bagaimana gambaran masyarakat Bajo yang dikenal hingga mendunia? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Siapakah Suku Bajo? Berdasarkan laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Selasa (11/6/2024), mereka tersebar di berbagai wilayah perairan seperti Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, Nusa Tenggara hingga pesisir timur Sabah (Malaysia). ) dan Kepulauan Sulu (Filipina).

Menurut sejarah, Suku Bajo awalnya berasal dari Kepulauan Sul di Filipina Selatan. Nyawa mereka hilang atau merantau hingga akhirnya memasuki wilayah Indonesia.

Sepanjang hidupnya masyarakat Bajo membangun rumahnya di tepi pantai atau di perairan laut yang terlindung, berusaha menghindari gelombang laut. Sedangkan dinding rumahnya terbuat dari kayu dan atapnya menggunakan rumput.

Tidak hanya menetap, namun ada juga keseharian dan keseharian masyarakat Bajo yang berhubungan dengan laut. Berada di kawasan perairan, aktivitas sehari-hari suku ini bergantung pada transportasi air berupa perahu yang sebagian besar berada di sekitar rumah.

Kemudian beberapa orang suku Bajo menjadi nelayan. Mereka masih menangkap ikan dengan cara lama, kail, jaring, dan anak panah.

Suku Bajo dikenal juga dengan nama Bajau, Badjaw, Sama, atau sejenisnya. Namun hal yang paling menarik dari suku ini adalah kemampuannya dalam memberi melebihi orang kebanyakan.

Tiga kekuatan yang dimiliki Bajo dalam bidang pelayaran telah menarik banyak ilmuwan di seluruh dunia untuk menyelidikinya. Indonesia.go.id, sekelompok ilmuwan dari Universitas Kopenhagen dan Universitas California di Berkeley mencoba mengungkap rahasia asal usul suku Bajo di Indonesia.

Oleh karena itu, suku Bajo diketahui berukuran lebih besar dibandingkan penduduk pada umumnya. Kondisi ini mempengaruhi darah orang Bajo dengan memproduksi oksigen lebih banyak.

Selain itu, peneliti juga mengatakan bahwa pengalaman masyarakat Bajo merupakan salah satu bentuk perubahan genetik melalui seleksi alam. Hampir seluruh masyarakat Bajo terlahir dengan perbedaan genetik.

Suku Bajo menginspirasi film Avatar 2. Kemungkinan atau gaya hidup suku Bajo menginspirasi banyak orang, termasuk sutradara film paling terkenal Amerika, James Cameron. Saat menggarap film Avatar 2: The Path of Water, ia mengaku terinspirasi dari kehidupan suku Bajo saat menciptakan karakter penghuni lautan Pandora.

Dalam pernyataan yang diposting di channel YouTube National Geographic, James Cameron pernah mengungkapkan bahwa dirinya bermimpi tampil beda untuk menikmati keindahan alam bawah laut. Avatar The Last Airbender 2: Waterway adalah kesempatan untuk mewujudkan impian ini dengan bekerja dengan kecintaan terhadap laut.

Selain itu, Cameron juga mengungkapkan bahwa Avatar II terinspirasi dari masyarakat Indonesia yang lahir dan hidup di laut. Mereka dikenal memiliki kehidupan dan perilaku sehari-hari yang unik.

“Pelaut di Indonesia ada yang tinggal di apartemen, tinggal di perahu dan sebagainya. “Kami melihat desa-desa seperti ini dan desa-desa lain di atas air menggunakan pohon-pohon lokal sebagai bangunannya,” katanya.

Demikian ulasan tentang Suku Bajo, sang penjelajah laut tangguh yang menjadi inspirasi film Avatar II.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours