Mengenal “whipple surgery” untuk pengobatan kanker pankreas

Estimated read time 4 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis bedah pencernaan RS MRCCC Siloam Semanggi, DR Wifanto Saditya Jeo, Sp.B-KBD mengatakan, operasi cambuk biasanya menjadi pilihan ketika tumor belum menyebar ke organ lain di sekitar pankreas.

Operasi Whipple adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat tumor di kepala pankreas, dan juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit lain seperti kista, tumor neuroendokrin atau tumor di area saluran.

Dalam prosedur ini, dokter bedah akan mengangkat sebagian pankreas, bagian pertama usus kecil (duodenum), sebagian esofagus, dan kantong empedu. Dalam beberapa kasus, sebagian lambung atau badan pankreas mungkin diangkat.

Gejala kanker prostat tidak spesifik dan sulit dideteksi atau luput dari perhatian pada tahap awal. Gejalanya bisa berupa sakit perut, penurunan berat badan, gangguan pencernaan, dan kulit menguning, kata dr Wifanto dalam siaran persnya, Senin.

Prosedur Whipple merupakan operasi yang kompleks dan membutuhkan tim bedah yang terampil serta fasilitas medis yang memadai. Operasi ini memakan waktu rata-rata 6-8 jam.

Berikut tata cara operasi whipple,

A. Persiapan sebelum operasi

Sebelum operasi, pasien akan menjalani tes diagnostik dan pemeriksaan fisik, termasuk tes darah, pencitraan seperti CT scan atau MRI, serta konsultasi dengan dokter bedah dan anestesi. Pasien juga diberikan instruksi persiapan pra operasi, seperti puasa sebelum operasi.

B. Anestesi

Sebelum prosedur dimulai, pasien diberikan anestesi umum untuk memastikan mereka tertidur selama operasi. Anestesi diberikan oleh ahli anestesi terlatih untuk memantau kondisi pasien.

C. Akses ke pankreas

Tim bedah akan membuat sayatan kecil (laparoskopi) di perut untuk mendapatkan akses ke organ yang terlibat dalam prosedur ini. Paling sering, operasi dilakukan di bagian tengah atau kanan atas perut.

D. Evaluasi dan pengangkatan organ

Setelah mengakses organ terkait seperti pankreas, duodenum (bagian pertama dari usus halus), saluran empedu, dan kandung empedu, tim bedah akan melakukan pemeriksaan mendetail untuk mengetahui seberapa jauh tumor telah menyebar dan apa saja yang dibutuhkan organ tersebut. . Dihilangkan. Kepala pankreas biasanya menjadi sasaran utama dalam prosedur ini.

E. Penghapusan dan pembangunan kembali

Jika tumor terletak di kepala kandung empedu, dokter bedah akan mengangkat bagian tersebut, bersama dengan bagian duodenum, saluran empedu, dan kandung empedu.

Dalam beberapa kasus, sebagian lambung atau badan pankreas mungkin diangkat. Setelah organ yang terkena diangkat, langkah selanjutnya adalah memperbaiki atau menyambung kembali organ yang tersisa.

Prosedur ini melibatkan penyambungan usus, saluran empedu, dan lambung secara hati-hati untuk memastikan kelancaran aliran makanan dan cairan pencernaan.

F. penutupan luka

Setelah prosedur selesai, luka di bagian perut akan ditutup dengan jahitan atau lem medis. Perawatan luka yang tepat sangat penting untuk memastikan penyembuhan optimal dan mencegah infeksi.

Mempertaruhkan

Meskipun operasi whiplash merupakan prosedur yang penting, namun bukannya tanpa risiko dan komplikasi. Potensi risiko setelah operasi antara lain pendarahan, infeksi, gangguan pencernaan, diabetes, kebocoran ke usus atau saluran kemih, dan penurunan berat badan yang signifikan.

Artinya, pasien kanker pankreas yang telah menjalani operasi juga akan dipantau secara spesifik dan rutin untuk memastikan tidak ada risiko dan komplikasi.

“Karena risiko dan komplikasi pasca operasi, penting bagi pasien untuk memilih rumah sakit terbaik untuk berobat, baik dari segi tim medis maupun fasilitasnya,” kata Dr. Wifanto menambahkan, RS MRCCC Siloam Semanggi dapat menjadi pilihan pengobatan kanker pankreas karena memiliki tim medis profesional yang didukung peralatan canggih.

“MRCCC juga mengembangkan laparoskopi untuk prosedur whipple yang masih dicoba di negara-negara ASEAN lainnya, kami telah menggabungkan operasi yaitu laparoskopi pelepasan dan rekonstruksi,” kata Dr. ujar Wifanto.

Proses pemulihan

Proses pemulihan pasca operasi dapat menjadi tantangan setelah operasi whipple. Biasanya, pasien dirawat di rumah sakit selama beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada kondisi individu dan kompleksitas operasi.

Selama masa pemulihan, pasien mungkin memerlukan obat pereda nyeri, diet khusus yang mudah dicerna, dan pemantauan ketat oleh tim medis. Perawatan luka sangat penting untuk mencegah infeksi dan memastikan penyembuhan yang optimal.

Penting bagi pasien untuk memahami risiko dan komplikasi yang terkait dengan prosedur ini, serta mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk proses pemulihan yang panjang.

Namun, operasi Whipple merupakan prosedur penting dalam pengobatan kanker pankreas lokal. Meski rumit dan berisiko, prosedur ini dapat memberikan harapan bagi pasien untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours