Mengenali tanda bahaya efek samping kemoterapi pada anak

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – dokter spesialis anak, konsultan hematologi onkologi Dr. Endang Windiastuti Sp.A(K) MM(Paed) mengatakan, orang tua harus mewaspadai adanya tanda-tanda bahaya efek samping kemoterapi pada anak penderita kanker, salah satunya adalah mual dan muntah.

“Mereka memberi saya obat anti muntah, tidak ada perubahan, saya muntah setiap kali makan, ibu saya memberi saya minum karena ingin mengganti muntahnya, sangat takut anaknya tidak dehidrasi. , tapi malah muntah-muntah, mual, lemas, dan keringat dingin,” kata Endang di acara Support Role. Tentang Kanker Anak di Rumah Sakit MRCCC Siloam Jakarta, Sabtu.

Endang mengatakan, mual dan muntah juga bisa terjadi karena pemikiran negatif anak terhadap kemoterapi yang diwujudkan melalui muntah-muntah. Apabila mual dan muntah spontan pada anak tidak diawali dengan batuk, terutama saat bangun tidur, dan terjadi lebih dari dua hari, maka dikhawatirkan telah terjadi sesuatu di otak atau kanker sudah menyebar (metastasis) di otak. organ.

Muntah yang disertai darah, baik darah segar maupun hitam, juga patut menjadi perhatian para orang tua. Darah yang keluar dari muntahan mungkin berasal dari asam lambung yang naik karena makanan. Pertimbangkan juga penurunan berat badan akibat muntah berlebihan lebih dari 10 persen dan waktu tidur anak lebih lama akibat penurunan kesadaran akibat dehidrasi.

“Kalau anak banyak tidur berarti kesadarannya mulai menurun atau mungkin dehidrasi, air kencing (BAK) jarang, kalau malam suka pakai popok, sedangkan pagi kering berarti dia tidak. Dia kencing dan itu salah satu parameternya, harus segera dibawa pulang, sakit, tangan dan kaki dingin, jadi harus dijaga,” ujarnya.

Selain mual dan muntah, efek samping kemoterapi yang patut diwaspadai adalah adanya kanker di mulut dan lidah, sehingga anak kesulitan berbicara karena nyeri.

Pencegahan yang bisa dilakukan orang tua, kata Endang, adalah dengan memberikan makanan dalam porsi kecil untuk memenuhi kebutuhan kalori dan memberikan makanan atau minuman dingin sebagai efek anestesi pada kanker.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, orang tua juga sebaiknya menghindari anak meminum susu dari dot hingga tertidur, karena susu yang tertinggal di mulut dapat menyebabkan sariawan di mulut Sebaiknya sering-seringlah membersihkan mulut dengan berkumur menggunakan air garam hangat sebagai disinfektan.

“Ternyata air yang mengandung garam bisa dijadikan disinfektan di mulut, jadi kalau di rumah sakit ada NaCl bisa, tapi di rumah saya selalu pakai, tapi jangan pakai acar dan selalu jaga hidrasi, hati-hati. dengan air kencingmu”, kata Endang.

Endang mengatakan, terapi suportif di luar terapi obat harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak penderita kanker. Orang tua sebaiknya mengenali gejala efek samping kemoterapi agar dapat mendapat pengobatan dini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours