Mengenang Faisal Basri, sang ekonom senior pendiri Indef

Estimated read time 5 min read

Jakarta (ANTARA) – Kamis dini hari pukul 03.50 WIB, Indonesia dihebohkan dengan meninggalnya salah satu ekonom kondang, Faisal Basri.

Sosok yang tak segan-segan memberikan nasihat penting kepada pemerintah ini meninggal dunia di RS Maypada Kuningan Jakarta.

Dikenal memiliki wawasan luas terhadap pembangunan politik dan ekonomi Indonesia, Faisal merupakan sarjana di Universitas Indonesia (UI). Berdasarkan laman LPEM FEB UI, Faisal memperoleh gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis pada tahun 1985 dan gelar master di bidang ekonomi dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat pada tahun 1988.

Keponakan mantan Wakil Presiden Indonesia, Adam Malik ini memulai karir mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) pada mata kuliah ekonomi politik, ekonomi internasional, ekonomi pembangunan dan sejarah pemikiran ekonomi.

Faisal juga merupakan dosen pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP) dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).

Dalam karir akademisnya, Faisal pernah menjadi Ketua FEBUI ESP (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan) (1995-1998) dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003).

Di sisi lain, di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban tugas yang ditugaskan kepadanya sebagai anggota Asisten II Kelompok Pembangunan Ekonomi Dunia. koordinator pelayanan EQUIN (1985-1987) dan anggota EQUIN. kelompok bantuan Presiden Indonesia. 2000).

Sosok yang juga salah satu pelaku berdirinya Institute for Economic Development and Finance (Indef) untuk penelitian ini, lahir di Bandung, 6 November 1959. Ia memejamkan mata di usia 65 tahun.

Faisal Basri, bersama Didik J Rachbini, Fadhil Hasan, Didin Damanhuri dan Nawir Messi, ikut mendirikan Indef, sebuah lembaga yang terkenal dengan penilaian kritis dan progresif terhadap kebijakan ekonomi Indonesia.

Faisal juga masuk dalam daftar pendiri Badan Pemberantasan Korupsi Indonesia (ICW) dan kerap memuji pentingnya pemberantasan korupsi di Indonesia, terutama di sektor ekonomi dan pemerintahan.

Ia mengingatkan pemerintah yang berkuasa bahwa tujuan pembangunan adalah memperkuat posisi manusia, bukan jumlah kilometer jalan yang perlu dibangun.

Ujungnya pembangunan adalah peningkatan kualitas masyarakat, bukan berapa kilometer jalan yang dibangun, tapi apakah masyarakatnya berkualitas (atau tidak),” ujarnya dalam diskusi panel: Jawaban Debat Pilpres Kelima (5/2) . ).

Pesan terakhir

Hujan rintik-rintik menemani para pelayat yang tiba sekitar pukul 14.00 WIB di rumah duka di Kompleks Penyimpanan Peluru Blok A 60, Tebet, Jakarta Selatan. Kabarnya, jenazah mendiang Faisal dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di TMP Menteng Pulo.

Beberapa pejabat pemerintah juga tampak mengirimkan pesan mendalam kepada Faisal Basri.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun tampak memberikan penghormatan terakhir dan menyebutkan banyak hal yang diambil almarhum dari program pemerintah serta menyampaikan hikmah yang akan menjadi pekerjaan rumah.

Meski beberapa kali berbeda pendapat, Lux secara pribadi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Faisal karena telah menjadi sosok pekerja keras dan jujur.

Keberanian dan kejujurannya dalam berargumen menunjukkan karakternya yang kuat sebagai seorang intelektual, kata Luhut.

Belasungkawa juga disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang menilai Faisal bisa menjadi solusi bagi perekonomian nasional, termasuk petani.

Ia ingat betul kritik keras yang dilancarkan almarhum terhadap pertanian selama 10 tahun terakhir agar Kementerian Pertanian tidak menyimpang dari undang-undang dan memenuhi harapan masyarakat.

“Kritiknya agar Kementerian Pertanian tidak menyimpang dari undang-undang dan melaksanakan apa yang diharapkan masyarakat,” ujarnya.

Wakil Ketua Koordinator Perindustrian dan Pembangunan (Korinbang) DPR RI Rachmat Gobel pun mengenang hubungannya dengan Faisal Basri.

Beliau (Faisal Basri) banyak menambahkan kepada saya tentang ekonomi umum dan ekonomi mikro, kami banyak berdiskusi tentang itu,” ujarnya kepada ANTARA.

Selain itu, saat menjabat Wakil Ketua Kadin Indonesia pada awal tahun 2000-an, Faisal Basri sangat membantu dalam menyusun Peta Jalan Industri 2010 dan Visi 2030.

“Saat itu banyak pengusaha Indonesia yang optimis dengan masa depan industri, namun kami berusaha membangkitkan semangat tersebut melalui roadmap Kadin yang menjadi badan pengembangan industri milik pemerintah,” ujarnya.

Selain itu, saat menjabat Wakil Ketua DPR RI, Faisal Basri juga menjadi wadah perbincangan mengenai permasalahan ekonomi dan kecil-kecilan di Indonesia dan dunia.

“Orangnya keras kepala, kritis, dan tidak pandai dalam hal itu,” tutupnya.

Ekonom Senior Indef Didik J Rachbini pun mengungkapkan kenangan mendalamnya kepada sahabatnya tersebut, dengan mengatakan bahwa mendiang Faisal Basri adalah sosok ideal dan jujur ​​yang memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam dunia ekonomi dan politik. Indonesia.

“Kita kehilangan Faisal Basri, seorang ekonom pendiri Indef, yang merupakan sosok yang terampil dan memiliki efisiensi yang tinggi. Faisal seringkali dipandang sebagai sosok yang bijaksana dan memiliki prinsip yang kuat dalam bidang ekonomi dan politik untuk dikelola demi kebaikan bersama. .

Meski tidak menduduki jabatan resmi di partai atau pemerintahan, kiprah Faisal sebagai sarjana dan ekonom sangat berpengaruh dalam mendorong reformasi dan meningkatkan politik dan demokrasi di Indonesia secara keseluruhan.

“Pandangan Faisal tidak berbeda dengan saya, sama pandangan mengenai independensi analisa ekonomi dan perlunya reformasi ekonomi yang berkeadilan untuk kemaslahatan rakyat, tapi Faisal lebih berani, jernih dan jujur,” ujarnya.

Teman-teman ekonomi Indef lainnya seperti Didin Damanhuri, Faisal mendukung prinsip ekonomi berkelanjutan dan adil serta memiliki visi reformasi kebijakan ekonomi yang mendukung kesejahteraan sosial yang lebih rendah.

Faisal kerap menunjukkan sikap independen, tegas dan berani dalam menganalisa serta tidak terikat pada kepentingan pihak tertentu.

Yang lebih mengagetkan dari kepribadian Faisal Basri adalah beliau adalah orang yang independen dan anti korupsi, tidak ada yang bisa mempengaruhi pendapatnya dan memaksakan gagasannya, beliau selalu mengkritik kebijakan pemerintah dan tidak segan-segan mengeluarkan pendapat lain, sekalipun itu pendapatnya. mereka tidak populer,” katanya.

Salam sejahtera bagi perekonomian, semoga nasehat baik yang disampaikan dapat menjadi penggerak kebangkitan perekonomian nasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours