Mengukur Peluang Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Batang

Estimated read time 3 min read

BATANG – Survei Pusat Penelitian Jawa Barat Tengah (TBRC) mengukur probabilitas pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) di Batang, Jawa Tengah. TBRC juga mengukur perilaku pemilih di wilayah Batang.

Direktur Eksekutif TBRC Johannes Romeo dalam keterangannya, Sabtu (21/9/2024), mengatakan, “Survei dilakukan pada 6 September hingga 16 September 2024 di 15 kecamatan di Batang.

Ia menjelaskan, menarik untuk melakukan penelitian ini untuk memahami preferensi pemilih dari waktu ke waktu. Selain itu, secara jelas terlihat peluang kandidat untuk memenangkan pemilu lokal berdasarkan tingkat dukungan yang diterima kandidat.

Populasi dalam survei ini seluruhnya merupakan penduduk Kabupaten Batang yang berhak memilih pada TPS Kabupaten Batang Tahun 2024, yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah pada saat survei.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih dengan menggunakan metode multiple random sampling.

Tingkat kesalahan/margin of error (MoE) sekitar 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%. Artinya, hasil penelitian ini dapat dianggap mewakili seluruh pemilih di Batang dengan presisi yang tinggi, kata Johannes.

Dia menjelaskan, penyelidikan menemukan beberapa temuan menarik. Dari segi popularitas, pasangan Faiz Kurniwan-Suyono lebih tinggi 83,9% dibandingkan pasangan Fallas-Ahmed Ridwan yang hanya populer 67,6%.

Sementara itu, hasil survei penerimaan mahasiswa baru menunjukkan pasangan Fayez Kurniwan-Suyono memiliki tingkat dukungan yang tinggi yakni 88,1%, sedangkan pasangan Fallas-Ahmed Ridwan hanya 64,8%.

Ia mengatakan terpilihnya dan popularitas Faiz Kurniawan-Suyono sebagai calon direktur dan letnan kolonel Batang 2024 tidak bisa dipungkiri. Sebab, imbuhnya, hasil survei menunjukkan Faiz Kurniyan-Suyono memperoleh suara 56,2%.

“Yang tertinggal adalah calon Batang Fallas dan calon wakil presiden Ahmed Ridwan yang memperoleh 33,3 persen suara, dan sisanya 10,5 persen belum menentukan pilihan,” kata Johannes.

Selain itu, dengan melakukan simulasi pertanyaan terbuka, hasil seleksi “top of mind” diperoleh tingkat seleksi pada pasangan Faiz Kurniwan-Suyono sebesar 42,7%, dan pada pasangan Fallas-Ahmed Ridwan sebesar 30,4%. Lakukan itu. 26,9% suara.

Pada kuesioner kategori pilihan tertutup yang menampilkan nama dan foto dua direktur dan seorang calon letnan kolonel, pasangan calon Fayez Kurniyan-Suyono mendapat dukungan paling banyak.

Selanjutnya aliansi Fallas-Ahmed Ridwan mendapat dukungan 33,3 persen dan ketidaksetujuan 10,5 persen, kata Johannes.

TBRC juga melakukan survei mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilih dalam memilih bupati dan wakil bupati di Batang. Riset TBRC menunjukkan bahwa program kerja seorang kandidat menjadi faktor utama penentu pilihan sebesar 40,6%.

Kemudian pasangan calon pasangan menciptakan peluang kerja yakni 30,2%, kepribadian calon 7,9%, dan faktor lain kurang dari 5%. Jika dilihat dari latar belakang profesional seorang kandidat, persentase tertinggi adalah 53,3%.

Selain itu, 22,9% adalah politisi dan 23,8% memiliki latar belakang komunitas, yang harus menjadi pertimbangan penting dalam memilih pemilih.

Dia mengungkapkan, rating positif atas kinerja positif Wakil Bupati Suono turut berkontribusi terhadap tingginya terpilihnya pasangan calon Bupati Batang dan Wakil Direktur Faiz Kurniwan-Suono.

Berdasarkan hasil survei, tingkat kepuasan terhadap kinerja Wakil Direktur Suono menunjukkan tren positif, yaitu kepuasan masyarakat sebesar 74,1%, agak puas sebesar 49,3%, dan sangat puas sebesar 24,8%,” kata Johannes.

Sementara itu, pengamat politik dan sosial NU Rikal Dikri menilai hasil jajak pendapat tersebut mencerminkan preferensi masyarakat Batang terhadap pasangan Faiz Kurniwan dan Suyono.

“Selama menjabat Wakil Bupati Vihaji Batang, Suono sudah banyak memberikan kepuasan kepada masyarakat,” kata Rikal. Misalnya saja kita memperbaiki jalan yang rusak dan membangun infrastruktur jalan.

Ia mengatakan, panjang jalan rusak sepanjang 113,76 km dari total 552 km. Jumlah ini diperkirakan setara dengan 20,59% dari total panjang jalan daerah.

Dikatakannya, sekitar 79,41% ruas jalan di wilayah Batang dalam kondisi baik, sepanjang sekitar 438,65 km, Stadion Indoor (GOR) Abirawa dan Gedung Islamic Center yang selama ini dirindukan masyarakat wilayah Batang.

Selain itu, ia menuturkan, pada masa Suono menjabat Wapres Batang, ia menggenjot rangsangan perekonomian masyarakat Batang dengan membuka pusat perekonomian seperti Masakan Pandawa Teras Batang (BTP) sebagai pusat kuliner dan pusat oleh-oleh di Bataan.

Ia menyimpulkan, “Dalam pengelolaan keuangan daerah pun, tradisi mendapatkan opini wajar (WTP) dari BPK RI tetap dipertahankan saat menjabat Wakil Direktur bersama Suono Vihaji.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours