Menhan Belarus: Tentara siap gunakan senjata nuklir bila diperlukan

Estimated read time 2 min read

Minsk (ANTARA) – Latihan militer gabungan antara Rusia dan Belarusia menunjukkan angkatan bersenjata Belarusia siap menggunakan senjata nuklir taktis jika diperlukan, kata Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin, Minggu (23/6).

“Pelatihan yang dilakukan bersama dengan rekan-rekan Rusia kami menunjukkan kesiapan tempur yang tinggi dari personel militer kami, serta pelatihan tingkat tinggi dan kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas ini,” kata Khrenin kepada stasiun televisi Belarusia CTV.

Militer Belarusia dapat dikatakan “mampu dan siap” menggunakan senjata nuklir jika diperlukan, tambahnya.

Pada saat yang sama, Khrenin mengatakan bahwa Rusia tidak perlu mengerahkan lebih banyak senjata di Belarus, karena senjata yang sudah dikerahkan sudah cukup untuk memenuhi tugas yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Awal pekan ini, Putin mengatakan dia tidak menutup kemungkinan akan memasok senjata ke negara lain sebagai respons terhadap pengiriman senjata Barat ke Ukraina.

Khrenin menyebut anggapan bahwa senjata semacam itu akan dikirim ke Belarus sebagai “omong kosong”, karena tindakan tersebut tidak dapat dilakukan tanpa izin dari presiden Belarusia.

Doktrin militer Amerika Serikat, Rusia dan Belarus dengan jelas menetapkan dalam kasus apa senjata nuklir taktis dapat digunakan, katanya.

“Oleh karena itu, dalam hal ini kita hanya akan mengikuti norma dan aturan yang telah ditetapkan dan disepakati. Biarkan para ahli menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan.

Rusia tidak perlu menyediakan senjata tambahan ke wilayah Republik Belarus untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Presiden Rusia. “Mereka mempunyai cukup senjata dan cukup banyak negara sekutu untuk diajak bekerja sama,” tambah Khrenin.

Rusia dan Belarus mengadakan latihan gabungan tahap pertama mengenai penggunaan senjata nuklir non-strategis dari tanggal 27 hingga 31 Mei, ketika Minsk menjadi tuan rumah kemampuan senjata nuklir taktis di wilayahnya.

Tahap kedua dimulai pada 11 Juni.

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours