Menhan Slovakia: Mengirim Jet Tempur ke Ukraina Adalah Pengkhianatan

Estimated read time 2 min read

BRATISLAVA – Menteri Pertahanan Slovakia (Menhan) Robert Kalinak menuding pendahulunya melakukan makar karena mengirimkan jet tempur ke Ukraina.

Kalina mengumumkan pada hari Rabu bahwa dia telah mengajukan tuntutan pidana atas masalah tersebut.

“Melemahkan angkatan bersenjata dengan cara seperti ini, bertentangan dengan konstitusi, tidak bisa disebut makar dalam kamus politik kita,” kata Kalinak dalam komentarnya dilansir iROZHLAS, Kamis (13/6/2024).

Slovakia adalah negara NATO. Namun, sejak pemerintahan baru berkuasa pada tahun 2023, negara tersebut menolak memasok senjata ke Ukraina.

“Saya tidak tahu apakah itu kejahatan secara hukum, tapi dia adalah orang yang mengkhianati nilai-nilai nasional,” lanjutnya merujuk pada pendahulunya, Jaroslav Nagy.

Kalinak telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Nagy, yang, saat menjabat sebagai menteri pertahanan dari Maret 2020 hingga Mei 2023, mengirim beberapa pesawat tempur MiG-29 ke Ukraina untuk membantu negara tersebut menangkis invasi besar-besaran Rusia.

Nagy mengatakan pada saat itu bahwa jet tempur era Soviet “tidak dapat digunakan” untuk negaranya dan oleh karena itu merupakan “hal yang benar” untuk memberikannya kepada Ukraina.

Ketika Kalinak mulai menjabat pada Oktober 2023 sebagai bagian dari pemerintahan baru Perdana Menteri Robert Fico, Slovakia mengatakan tidak akan lagi mengirim senjata dari persediaan militernya ke Ukraina, meskipun masih mengizinkan penjualan senjata komersial.

Nagy menanggapi tuduhan Kalinak dengan mengatakan bahwa semua pertimbangan hukum telah dipertimbangkan sebelum menandatangani perjanjian pengalihan jet tempur tersebut.

Atas dasar ini, kata Nagy, pemerintah mengambil keputusan sebagai badan kolektif dan setuju untuk menandatangani perjanjian internasional, yang merupakan hak mereka untuk melakukannya.

Dia menambahkan bahwa laporan kriminal serupa lainnya mengenai transfer MiG-29 telah “dihapuskan.”

Meskipun pemerintah Slovakia tampak enggan untuk mendukung Ukraina, beberapa warga negara tersebut mengambil tindakan sendiri dan mengumpulkan uang untuk membeli peluru artileri untuk Kiev.

Slovakia meluncurkan kampanye “Amunisi untuk Ukraina” pada 16 April untuk mengumpulkan dana tambahan bagi inisiatif yang dipimpin Republik Ceko untuk membeli peluru di seluruh dunia, setelah pemerintah Slovakia menolak untuk berpartisipasi.

Dalam waktu kurang dari sebulan, lebih dari 65.000 orang telah menyumbangkan EUR 4 juta (USD 4,3 juta), dengan satu donatur memberikan donasi satu kali sebesar EUR 100.000 (USD 107.000).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours