Menikmati Kulon Progo dari Puncak Widosari dan kebun teh Tritis

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Jika ke Kabupaten Kulon Progo, daerah istimewa Yogyakarta, Anda bisa menikmati pemandangan alam Puncak Widosari dan perkebunan teh Tritis.

Puncak Widosari di Kecamatan Ngargosari Kabupaten Samigaluh berjarak 44 km dari Bandara Internasional Yogyakarta.

Wisatawan dapat mengendarai kendaraan sendiri atau menyewa kendaraan khusus yang mampu menampung hingga 7 orang menuju Puncak Widosari dengan biaya kurang lebih Rp 350.000 per kendaraan.

Jika kendaraan pribadi tidak tersedia pada jalur menanjak, pusat pelayanan wisata menyarankan agar wisatawan menyewa kendaraan khusus yang aman berkendara di jalan menanjak yang berkelok-kelok untuk mencapai objek wisata alam tersebut.

Setibanya di kawasan Puncak Widosari, wisatawan harus membeli tiket masuk seharga Rp 6.000 per orang untuk menggunakan fasilitas layanan seperti toilet, musala, dan toko.

Untuk mencapai puncak bukit, pengunjung harus bersiap menaiki 216 anak tangga. Jalur pendakiannya terencana dengan baik dan memiliki pagar pembatas di kedua sisinya, sehingga aman untuk dilintasi.

Pintu Masuk Puncak Widosari, Kulon Progo, DI Yogyakarta. ANTARA/Fitra Ashari/aa. Rasa lelah yang dirasakan saat sampai di puncak seakan terobati setelah menikmati semilir angin sambil memandangi pemandangan hijaunya perbukitan.

Bagi wisatawan yang ingin berfoto, tersedia fasilitas berupa bangku dan papan dengan tulisan “Puncak Widosari” di titik tertingginya.

Menurut pemandu wisata Puncak Widowsari Heri, Puncak Widowwati awalnya bernama Widowwati, diambil dari nama selir penguasa Gunung Merapi, sebelah utara Gunung Menore.

Setelah Ngargosari menjadi kecamatan Ngaliyan, kawasan puncak bukit ini dinamakan Puncak Widosari.

Puncak Widosari mempunyai sebuah batu besar yang menyerupai wajah manusia lengkap dengan mata, hidung dan mulut jika dilihat dari barat, serta tumbuhan hijau di puncak bukit terlihat seperti wol.

Kebun Teh Perjanjian

Sekitar 2 km dari Puncak Widosari terdapat Kebun Teh Tritis. Kebun teh di desa wisata Nlinggo menawarkan pemandangan kebun teh dan kesempatan memetik daun teh dengan alat pembuat teh.

Pemetik teh Mbah Pur mendemonstrasikan cara memetik teh di Kebun Teh Tritis di Kulon Progo, DI Yogyakarta. ANTARA/Fitra Ashari/aa. Mbah Pur, seorang penanam daun teh di Treaty’s Tea Garden, mengajarkan kepada pengunjung kebun teh cara memilih daun teh dan cara memilih daun teh yang bisa dijadikan teh.

Pengunjung bisa merasakan pengalaman memetik daun teh menggunakan keranjang dan memakai topi.

Mbah Pur dapat dipetik sekali sehari dan dikumpulkan antara 1 hingga 3 kg daun teh. Daun teh pilihan dipanggang menggunakan kuali di atas tungku pembakaran kayu.

Daun teh perlu disangrai dan dikeringkan selama kurang lebih 7 jam atau sehari sebelum dimatangkan.

Mbah Pur juga menjual teh kemasan kering. Ia menawarkan teh buatannya kepada pengunjung Tritis Tea Garden dengan harga Rp 12.000 per bungkus.

Warga di sekitar Kebun Teh Tritis kerap menikmati teh dengan gula batu jawa, menggigit gula pasir, dan menyeruput teh seduhan aromatik.

Teh kemasan dari Kebun Teh Tritis, Kulon Progo DI Yogyakarta. ANTARA/Fitra Ashari/aa.

Mbah Pur juga mengkonsumsi daun teh hijau yang biasa disebut teh putih. Sebungkus teh putih seberat 30 gr dijual seharga Rp 100.000.

Teh putih sangat mahal karena daunnya harus matang sebelum matahari terbit. Selain itu, teh putih dikenal memiliki manfaat kesehatan yang baik.

Sawah Aking

Selain kawasan pegunungan dan perkebunan teh, Sawah Aking di kawasan Pengasih merupakan tempat terbaik untuk melihat keindahan alam Kulon Progo.

Di sini, Anda bisa menikmati pemandangan sawah sambil menikmati makan siang atau makan malam sambil ditemani angin sepoi-sepoi.

Pemandangan Sawah Aking di Pengasihan, Kulon Progo, DI Yogyakarta. ANTARA/Fitra Ashari/aa. Tumpeng ingkung banyak ditemui di masyarakat Pengasihan, Kulon Progo, DI Yogyakarta. ANTARA/Fitra Ashari/aa.

Hidangan dari persawahan Pengasih Aking antara lain tumpeng ingkung yang biasanya disajikan saat musim panen sebagai bentuk rasa syukur kepada dewa.

Thumpeng ingkung terdiri dari nasi thumpeng, ingkung ayam isi, botok kelapa, telur pindang, tahu bassem, sayur rebus dan masih banyak lagi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours