Menkeu berdiskusi dengan konsultan Boston Group soal tantangan dunia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membahas berbagai tantangan global bersama CEO Boston Consulting Group (BCG).

“BCG mempunyai banyak pengalaman yang dapat berguna sebagai salah satu konsultan manajemen dunia,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resminya @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Kamis.

Di antara diskusi yang dibahas adalah perubahan iklim, gangguan digital seperti media sosial dan kecerdasan buatan (AI), perubahan demografi dan geopolitik.

Menurut Shri Mulyan, berbagai tantangan tersebut memerlukan perubahan dan transformasi.

Menkeu memastikan Indonesia akan terus melakukan pembangunan untuk mengantisipasi dan menjawab tantangan zaman.

Secara khusus, Kementerian Keuangan (Kemengkeu) mempunyai tanggung jawab dan peran yang besar untuk mendorong pembangunan Indonesia melalui instrumen kebijakan dan fiskal. Untuk itu, Kementerian Keuangan terus melakukan pembenahan dan perubahan organisasi, sumber daya manusia (SDM) dan proses bisnis.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (BPRS) akan terus berupaya menjawab berbagai tantangan zaman dan memenuhi harapan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ujarnya.

Pada semester I-2024, defisit APBN sebesar Rp77,3 triliun atau 0,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Pendapatan pemerintah pada semester I-2024 sebesar Rp1.320,7 triliun atau berkurang 6,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, belanja pemerintah meningkat 11,3 persen year-on-year menjadi Rp1.398 triliun.

Dalam dinamika global yang kurang menguntungkan, defisit pemerintah secara umum diperkirakan sebesar 2,7 persen PDB pada akhir tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan target APBN tahun 2024 sebesar 2,29 persen PDB. Pendapatan pemerintah diperkirakan mencapai Rp2.802,5 triliun, meningkat 0,7 persen dari tahun lalu, sedangkan belanja pemerintah diperkirakan mencapai Rp3.412,2 triliun atau 102,6 persen dari batas APBN 2024.

Pada tahun anggaran 2025, Kementerian Keuangan merencanakan pendapatan negara sebesar 12,30-12,36 persen dari produk domestik bruto (PDB), belanja negara sebesar 14,59-15,18 persen dari produk domestik bruto, dan defisit sebesar 2,29-2,82 persen. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours