Menkeu: Keseimbangan primer APBN 2024 surplus Rp184,2 triliun

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan saldo pokok APBN tahun berjalan hingga Mei 2024 mengalami surplus sebesar Rp184,2 triliun.

“Pada bulan Mei, neraca utama kita masih surplus Rp 184,2 triliun. Surplusnya masih sangat tinggi dibandingkan neraca utama,” ujarnya dalam jumpa pers mengenai kondisi dasar perekonomian saat ini dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025 di Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta, Senin. .

Sedangkan saldo pokok merupakan selisih antara total penerimaan negara dikurangi pengeluaran negara, tidak termasuk pembayaran bunga utang.

Sementara secara keseluruhan, neraca APBN 2024 menunjukkan defisit sebesar Rp21,8 triliun atau 0,10 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut masih tepat mengingat UU APBN 2024 sepakat dengan DPR memproyeksikan defisit sebesar 2,29%.

Pendapatan negara menurun sebesar 7,1% year-on-year (y-o-y), diimbangi dengan penurunan penerimaan perpajakan sebesar 8,4% akibat penyesuaian kinerja berbagai perusahaan E&P dan CPO pada tahun 2023 yang dilaporkan pada bulan April. 2024.

Selanjutnya, bea dan cukai juga turun 7,8 persen, dan pendapatan nasional bukan pajak (PNBP) turun 3,3 persen.

Dari sisi belanja dalam negeri, terjadi peningkatan sebesar 14 persen year-on-year menjadi Rp 1.145,3 triliun, dan sisa sisa pembiayaan anggaran (SILPA) mencapai Rp 62,8 triliun.

“Bersama kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, kami terus melakukan kemajuan di bidang transfer untuk menjaga prioritas pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, namun tidak menjadikan APBN sebagai sumber kelemahan,” kata Sri Mulyani.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours