Menkeu paparkan kesepakatan sementara postur makro fiskal 2025

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan kesepakatan sementara antara pemerintah dan Panitia Kerja (Panja) A Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tentang posisi keuangan makro tahun 2025.

Hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi yang disepakati pada tahun 2025 mendatang adalah 5,1-5,5%, inflasi 1,5-3,5%, nilai tukar Rp15.300-15.900 IDR terhadap USD (AS), imbal hasil SBN (obligasi pemerintah) 10 tahun. Dalam konferensi pers, ia mengatakan dalam konferensi pers: angkanya 6,9 hingga 7,2 persen, harga minyak 75 hingga 85 dolar AS per barel, produksi minyak 580 hingga 605 ribu barel per hari, produksi gas alam 1003 hingga 1047 juta. barel per hari. Kondisi basis perekonomian terkini dan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Jakarta, Senin.

Untuk indikator pembangunan, penurunan angka kemiskinan menjadi 7-8%, kemiskinan ekstrem menjadi 0%, rasio Gini 0,379-0,382, tingkat pengangguran terbuka (TPT) 4,5-5%, indeks sumber daya manusia 0,56, dan nilai tukar petani (NTP) 115 -120 dan masa nelayan (NTN) 105-106

Posisi APBN tahun 2025 yang dibahas dalam kerangka Prinsip Makroekonomi dan Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF), baik asumsi dengan Komisi XI maupun Komisi VII DPR, mencakup pendapatan negara sebesar 12,30-12,36% terhadap PDB. (PDB). Konsumsi 14,59-15,18% PDB, defisit keseimbangan primer 0,15-0,61% PDB, dan defisit 2,29-2,82% PDB.

Seluruh kesepakatan terkait sikap makro keuangan tahun 2025 akan disetujui pada bulan Juli 2024 dalam Rapat Umum Banggar tanggal 9 Juli 2024.

Dengan adanya kesepakatan ini, RABPN 2025 nanti akan kami siapkan untuk disampaikan kepada Presiden Jokowi pada Sidang Paripurna DPR pada 16 Agustus mendatang, kata Sri Mulyani.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours