Menko Airlangga Ajak Singapura Jaga Stabilitas di ASEAN dan Indo-Pasifik

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Wakil Perdana Menteri Singapura Gan Kim Yong memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Enam Kelompok Kerja Ekonomi Bilateral Indonesia-Singapura (MM 6WG). Konferensi tersebut merupakan acara tahunan pertemuan tingkat menteri dalam rangka kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Singapura.

Pertemuan diawali dengan sambutan hangat dari Wakil Perdana Menteri Singapura Gan Kim Yong yang kemudian menyampaikan harapan agar hubungan erat antara Indonesia dan Singapura dapat terus terjalin baik di tengah krisis yang ada, serta membuka berbagai peluang baru. meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kedua negara.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas keramahtamahan Anda dan penyelenggaraan pertemuan IPEF yang sangat baik, termasuk pertemuan kedua ini. Saya juga secara terbuka mengucapkan selamat kepada Anda atas penunjukan Anda sebagai Wakil Perdana Menteri selain melanjutkan posisi Anda sebagai Menteri Perdagangan dan Industri.” dikatakan. Airlangga disampaikan Menteri pada Rapat Pleno Kelompok Kerja Ekonomi Bilateral Indonesia-Singapura Keenam yang digelar di Marina Bay Sands Hotel Singapura, Jumat (7/6/2024).

6WG telah melaksanakan 13 kali pertemuan bilateral tingkat menteri perekonomian, pertemuan terakhir dilaksanakan di Semarang pada pertengahan Agustus 2023. Selain itu, kerja sama 6WG juga memperkuat hubungan ekonomi kedua negara, termasuk kerja sama di Batam, Bintan, Karimun (BBK) dan kawasan KEK lainnya, peningkatan investasi, kerja sama kawasan pariwisata, titik kerja sama wilayah kerja. kerja sama di bidang pertanian dan kerja sama di bidang transportasi.

Menteri Perencanaan Airlangga kali ini menjelaskan, dalam sepuluh tahun ke depan, Indonesia berharap bisa masuk sepuluh besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6% hingga 7%, sehingga Indonesia perlu melakukan investasi lebih banyak. Pencapaian ini juga memerlukan kolaborasi dan dukungan yang lebih baik di Singapura.

“Indonesia akan terus berupaya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik serta kawasan ASEAN. Saya yakin Indonesia dan Singapura bisa menjadi jangkar,” kata Menteri Perencanaan Airlangga.

Lebih lanjut, Menteri Perencanaan Airlangga juga menjelaskan perkembangan terkait aksesi Indonesia menjadi anggota pertama ASEAN dan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), serta upaya Indonesia untuk bergabung dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Trans. -Kemitraan Pasifik (CPTPP). Dengan dukungan Singapura, Menko Airlangga pun yakin Indonesia bisa segera menjadi anggota OECD dan CPTPP.

Terkait banyaknya keberhasilan enam perusahaan patungan Indonesia-Singapura, Menteri Perencanaan Airlangga menyinggung keberadaan pusat data investasi di Nongsa Digital Park, Batam. “Untuk membedakannya dengan perusahaan sejenis, selain sebagai pusat data, Nongsa Digital Park juga menjadi pusat pendidikan dan pelatihan talenta-talenta digital di Batam,” kata Airlangga.

Selain itu, Menteri Perencanaan Airlangga juga menyampaikan bahwa untuk memudahkan perpindahan investor dari Singapura ke Indonesia, telah banyak dikeluarkan perintah single entry visa bagi para profesional Singapura yang melakukan kunjungan rutin melalui Visa D17 dan koordinasi antar kementerian/kementerian. Bisnis yang berhubungan dengan profesional entry level di wilayah BBK.

Yang juga dipertimbangkan saat ini adalah Kawasan Industri Kendal (KIP) yang sejak diubah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah meningkatkan nilai KIP dan menimbulkan banyak dampak. Tumbuhnya deklarasi ini terkait langsung dengan insentif finansial yang diberikan kepada KEK berupa keringanan pajak seperti tax holiday dan kredit pajak. Saat ini terdapat sebanyak 100 pengusaha dengan nilai investasi di KIP Rp 43,8 triliun.

“Kami bersyukur atas proses yang sedang berjalan, karena proses ini merupakan sebuah perjalanan tersendiri. Komisi Ekonomi Keenam juga telah mencapai kemajuan besar, dan saya berterima kasih kepada mereka. Kedua negara telah bekerja keras untuk mencapai hal ini,” pungkas organisasi tersebut. Menteri Airlangga.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan penandatanganan dokumen Joint Report to Leaders, yang merupakan laporan kedua menteri kepada pemimpin kedua negara mengenai pencapaian dan pengembangan kerja sama ekonomi bilateral dalam rangka 6WG.

Yang turut hadir mendampingi Menteri Perencanaan Airlangga dalam pertemuan tersebut adalah Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo, Menteri Perekonomian Susiwijono Moegiarso, pejabat khusus promosi pembangunan daerah, pembangunan infrastruktur dan pejabat investasi kekayaan dan ungkap Wahyu Utomo. juru bicara. untuk Koordinator Perekonomian Haryo Limanseto, dan Asisten Deputi Bidang Perekonomian Asia, Departemen Koordinator Perekonomian, Bobby C Siagian.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours