Menko Airlangga: Jaga empat modal utama pertumbuhan ekonomi nasional

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Irlanga Hartarto mengatakan ada empat modal utama pembangunan ekonomi nasional yang harus diurus pemerintah mendatang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pembangunan infrastruktur termasuk TIK, optimalisasi transisi energi dan insentif pengurangan karbon, perlindungan sosial untuk pertahanan negara dan stabilitas politik, serta pemberdayaan masyarakat merupakan empat prioritas utama yang harus kita jaga,” ujarnya di Jakarta Hartarto, Jumat.

Ada beberapa strategi untuk mengoptimalkan keempat modal pertumbuhan tersebut ke depan, ujarnya.

Salah satunya adalah revitalisasi mesin perekonomian untuk membuka pasar baru melalui Program Kartu Prakerja, menggarap Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, berbagai Program Strategis Nasional (PSN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). ).

Lebih lanjut, revitalisasi tersebut akan dilaksanakan melalui aksesi Indonesia pada Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik.

Strategi lainnya adalah digitalisasi ekonomi menggunakan kecerdasan buatan (AI), pelatihan keterampilan digital, dan perluasan pusat data.

Selain itu, diperlukan strategi untuk mendorong transisi dan streaming energi di seluruh industri, memperdalam dan memperkuat ekosistem kendaraan listrik (EV), dan memulai industri semikonduktor.

“Tentunya kami akan terus melakukan kegiatan di bidang penguatan masyarakat melalui jaminan sosial, program kredit usaha rakyat, program pangan gratis, dan rehabilitasi sekolah,” kata Airlanga.

Pemerintah memproyeksikan kemiskinan akan turun menjadi 0,83 persen pada Maret 2024 dan mendekati 0 persen pada tahun 2024.

Tingkat pengangguran turun menjadi 4,82 persen pada Februari 2024, dan jumlah pekerja meningkat sebesar 3,55 juta antara Februari 2023 dan Februari 2024.

Meski perekonomian global masih penuh ketidakpastian, namun perekonomian Indonesia tumbuh relatif baik dibandingkan negara lain.

Pada triwulan II-2024, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen per tahun, lebih baik dibandingkan Tiongkok (4,7 persen), Rusia (4 persen), Singapura (2,9 persen), dan Amerika Serikat (2,8 persen). ), Italia (0,9 persen) dan Uni Eropa (0,75 persen).

Pada Juli 2024, laju inflasi Indonesia tercatat sebesar 2,13 persen, lebih tinggi 2,5 persen plus minus 1 persen dibandingkan Iran (32,23 persen), Laos (26,11 persen), dan Pakistan (11,10 persen). Belgia (3,65 persen) dan Korea Selatan (2,55 persen).

“Surplus perdagangan juga terus berlanjut. “Dia menghabiskan 472 juta pada bulan Juli ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours