Menko Luhut tak segan tutup tambang yang langgar aturan lingkungan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktur Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tidak segan-segan menutup usaha pertambangan yang melanggar peraturan pemerintah, terutama yang menimbulkan masalah lingkungan.

Pengumuman itu disampaikannya terkait kunjungan Partai Buruh Internasional (ILO) ke kantornya yang mengangkat permasalahan lingkungan akibat industri pertambangan.

Saya bilang, kamu (ILO) pergi ke Morowali. Anda mengkritik. “Apa yang dikritik? Nanti, alasan saya akan semakin kuat untuk menutup tambang yang tidak mematuhi peraturan pemerintah tentang iklim dan lingkungan hidup,” kata Luhut dalam acara bertajuk, “Dinamika Rantai Pasokan Geopolitik Kritis Mineral” yang digelar di Jakarta, Selasa. Jakarta. Kamis.

Luhut mengatakan pemerintah tidak menentang kritik terhadap perusahaan pertambangan yang menimbulkan masalah lingkungan. Padahal, lanjutnya, pemerintah menyukai kritik tersebut.

“Kita (Indonesia) juga merupakan negara yang menginginkan masa depan yang lebih baik bagi anak cucu kita,” kata Luhut.

Dalam kesempatan tersebut ia juga mengungkapkan perbincangannya dengan John Kerry yang merupakan perwakilan khusus Presiden Amerika Serikat untuk isu iklim.

Dalam perbincangannya dengan John Kerry, Luhut mengatakan Amerika Serikat tidak perlu berbicara dengan Indonesia mengenai perubahan iklim.

Luhut menegaskan, Indonesia tidak akan mengambil kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan generasi penerus Indonesia.

Saya tidak akan menghancurkan cucu-cucu saya (masa depan) dengan kebijakan-kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan mereka. Jadi, Anda (John Kerry) tidak perlu memberitahu kami tentang hal itu, kata Luhut.

Oleh karena itu, ia berpesan kepada para penambang untuk memperhatikan masalah lingkungan hidup dan menaati peraturan, terutama mengenai lingkungan hidup dan perubahan iklim.

Lingkungan hidup menurut saya sangat penting, kata Luhut.

Diposting oleh situs Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Tengah (Sulteng), namun Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendorong untuk mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas pertambangan di Morowali, Sulawesi Tengah.

Walhi menelusuri proyek PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di kawasan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, memberikan dampak besar bagi masyarakat, misalnya menimbulkan banjir setiap tahunnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours