Menko Luhut tekankan ke investor China jaga lingkungan di Indonesia

Estimated read time 3 min read

Shanghai (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, dirinya mengimbau pengusaha China untuk menjaga lingkungan saat berinvestasi di Indonesia.

“Kemarin saya sampaikan kepada mereka agar ‘patuh’ terhadap undang-undang lingkungan hidup, tidak boleh ada kompromi,” kata Luhut kepada ANTARA di Shanghai, China, Minggu.

Luhut telah berkunjung ke Tiongkok sejak Rabu (6/12) mengunjungi berbagai kota dan daerah seperti Beijing, Jilin, dan Shanghai.

Pertemuannya antara lain dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, dengan Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Tiongkok, Zheng Shanjie, dengan pejabat Universitas Tsinghua, dan dengan para pengusaha Tiongkok.

“(Saya bilang ke mereka) ‘Kalau melanggar lingkungan, kami tutup,’ (Mereka menjawab) ‘Jangan terlalu agresif,’ saya hanya bilang kali ini tidak akan terjadi, kami pasti akan memberi peringatan, Nanti saya sampaikan,” imbuh Luhut.

Luhut menilai Indonesia sudah menjadi tujuan investasi Tiongkok.

“Di dalam negeri saja kita menjaga kondisi ini agar mereka merasa nyaman, misalnya kalau ada kendala dalam investasinya, cepat selesai,” kata Luhut yang mengaku tidak mendapat penawaran khusus. . resep untuk mendekati investor dari Tiongkok.

Dalam kunjungannya ke China, Luhut juga mengatakan ada perusahaan pakaian asal China yang sepakat mendirikan pabrik di Subang dan Sukoharjo.

“Mungkin ada sepuluh ribu pekerja di sebuah pabrik, tapi yang paling penting adalah Anda membangun rumah untuk pekerja Anda, ‘rumah untuk pekerja’, pikirkan sepuluh ribu orang yang membangun rumah, itu mungkin model lain (bagi investor) .” dia berkata. Luhut.

Perusahaan pakaian ini, kata Luhut, akan memiliki nilai penjualan sebesar $4,5 miliar pada tahun 2023.

Ini kalau tanahnya sudah jadi, bulan depan langsung dimulai. Kemarin saya telepon Menteri ATR untuk ambil sertifikatnya, kata Luhut.

Jumlah investasi Tiongkok di Indonesia menurut data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada periode 2019 – triwulan 2024 mencapai 30,2 miliar dolar AS dan 21.022 ribu proyek.

Sedangkan pada tahun 2023 saja total investasinya mencapai 7,3 miliar dolar AS (sekitar Rp 120 triliun). Dengan jumlah tersebut, China menduduki peringkat kedua dalam hal investasi di Indonesia, setelah Singapura.

Berdasarkan catatan BKPM, lima besar sektor investasi Tiongkok di Indonesia pada tahun 2019 adalah yang pertama: industri pengolahan logam dasar, senilai $12,8 miliar atau 41 persen dari seluruh sektor investasi Tiongkok.

Kedua, sektor pengangkutan, penyimpanan, dan telekomunikasi dengan nilai 7,9 miliar dolar (26 persen dari total investasi); Ketiga, sektor listrik, gas, dan air dengan nilai 2,5 miliar dolar (8 persen dari total investasi).

Keempat, industri kimia dan farmasi bernilai $2,4 miliar (8 persen) dan kelima, sektor industri, real estate, dan perkantoran mencapai $2 miliar (7 persen).

Lima negara dan wilayah yang paling banyak berinvestasi di Indonesia adalah Singapura, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, dan Malaysia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours