Menko Perekonomian optimis kestabilan ekonomi perkuat transformasi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya optimistis kondisi perekonomian yang stabil saat ini, inflasi yang terkendali, dan indeks kepercayaan konsumen (CPI) yang baik dapat menjadi modal untuk memperkuat transformasi perekonomian Tanah Air.

Kondisi tersebut memberikan modal yang kokoh untuk memperkuat fondasi transformasi ekonomi, kata Airlanga Hatato di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, situasi perekonomian Indonesia saat ini sudah stabil, dengan pertumbuhan year-on-year mencapai 5,11% pada kuartal I, inflasi serendah 2,84% year-on-year pada Mei 2024, dan IKK berada pada zona optimis.

Selain itu, ia mengatakan aktivitas manufaktur Indonesia juga masih tetap ekspansif, sementara angka kemiskinan dan angka pengangguran terbuka terus menurun.

Untuk menjaga optimisme perekonomian tersebut dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Airlangga mengatakan pihaknya akan terus berupaya mendorong transformasi ekonomi yang komprehensif dan berkelanjutan.

Dikatakannya, hal tersebut dicapai melalui peningkatan investasi, daya saing, penambahan nilai industri, produktivitas, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah, keseimbangan pembangunan dan konektivitas.

Pihaknya juga telah memaparkan lebih dari 70 rencana kerja, baik prioritas maupun rencana kerja reguler, dengan rencana penambahan, penggabungan, dan pengembangan, sejalan dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RPP) 2025, “Percepatan Inklusivitas dan Inklusivitas” yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. . Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan”..

Berbagai program kerja tersebut merupakan rincian dari banyak Program Prioritas Nasional (PN) seperti PN-2 Swasembada Pangan, Ekonomi Islam, Ekonomi Digital dan Ekonomi Hijau serta PN-3 Pembangunan Infrastruktur, Kewirausahaan dan Industri Pertanian dan Pembangunan Kelautan.

Airlangga mengatakan: “Untuk mewujudkan visi ‘Indonesia Emas 2045’, pertumbuhan ekonomi harus didorong sebesar 6% hingga 7% dan pendapatan nasional bruto per kapita mencapai US$30.300.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours