Menkominfo ajak investor jadikan Indonesia destinasi investasi AI

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiadi mendesak investor di sektor Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Hal ini terlihat dari fokus pada data bahwa kontribusi AI ASEAN terhadap perekonomian regional akan terus tumbuh positif, mencapai US$1 miliar pada tahun 2020 dan meningkat menjadi US$11 miliar pada tahun 2022.

“Investasi swasta di sektor AI masih didominasi oleh AS, Tiongkok, dan Inggris. akan meningkat,” kata Budi di Tangerang. , Banten, Jumat.

Membuka jalan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya dalam pengembangan AI di Indonesia, Budi juga mengajak para pelaku sistem teknologi digital nasional untuk memanfaatkan kesempatan mengembangkan AI sebagai sebuah inovasi dan solusi.

Menurut Budi, potensi AI semakin menjanjikan karena peluang nilai investasi pembangunan AI mencapai $1 triliun PDB ASEAN pada tahun 2030.

Di Indonesia, sektor digital dapat menarik sekitar 22 miliar USD pada tahun 2023.

“Potensi pasarnya diperkirakan mencapai antara 210 dan 360 miliar dolar AS pada tahun 2030, didominasi oleh e-commerce, perjalanan online, industri transportasi dan makanan, serta media online. Pada tahun 2030, kontribusi AI terhadap perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai US$366 miliar. “Industri ini akan menjadi penumbuh perekonomian Indonesia di masa depan,” ujarnya.

Menkominfo menjelaskan, kemampuan tersebut mewakili AI sebagai teknologi atau teknologi yang sedang berkembang dan semakin andal di berbagai sektor.

“73 persen dari 700 pengembang AI di dunia percaya bahwa AI akan diadopsi oleh organisasi mereka dalam dua tahun ke depan. Selain itu, AI juga memberikan solusi untuk berbagai sektor di negara-negara berkembang, seperti pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan keuangan. sebagai pekerjaan,” – katanya.

Ia juga meyakini upaya menciptakan kesetaraan digital juga dapat dikaitkan dengan AI yang merupakan akselerator di ruang digital.

Menurut Buldi, AI dapat mempercepat akses terhadap layanan digital, terutama di pedesaan atau daerah terpencil lainnya dengan memberikan informasi dan akses yang lebih baik terhadap layanan pemerintah.

Selain itu, AI berpotensi meningkatkan produktivitas ekonomi melalui otomatisasi dan inovasi sehingga wirausahawan hebat dapat bersaing di era digital, ujarnya.

Namun, ia tidak lupa menyampaikan bahwa masih ada beberapa tantangan dalam pengembangan AI yang perlu diatasi dan dicari solusinya agar Indonesia menjadi negara yang tepat bagi kawasan investasi dan investor AI.

Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang tidak merata dan terbatasnya pendanaan sehingga menghambat penetrasi Internet sebagai basis pengembangan AI.

“Selain itu, kurangnya transfer pengetahuan dari negara-negara berkembang AI juga menghambat pengembangan tata kelola AI di tanah air,” kata Menteri Budi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours