Menkop UKM sebut pentingnya konsolidasi pengelolaan hasil pertanian

Estimated read time 5 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyebutkan pentingnya integrasi pengelolaan produk pertanian, termasuk produk pertanian padi, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. . .

“RMP merupakan bagian penting dari ekosistem produksi pangan. AB2TI adalah organisasi yang menjamin kesuksesan petani. Jadi yang terbaik adalah melakukannya dari atas ke bawah. Petani mengontrol benih dan cara memproduksi serta memasarkannya. “Ini ekosistem yang sedang dibangun,” kata Teten, Selasa, saat peresmian Indramayu Rice Mill Plant (RMP) atau pabrik penggilingan padi milik PT AB2TI.

Ia menceritakan apa yang dilakukan Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Petani Indonesia (AB2TI) dalam menciptakan ekosistem produksi pangan dan teknologi baru dengan membangun pabrik Rice Milling Plant (RMP) di Indramayu, Jawa Barat (Jabara). , salah satunya untuk integrasi manajemen produksi pertanian.

Ditegaskannya, dalam menciptakan ekosistem petani mandiri juga harus memikirkan konsep pertanian terintegrasi. Artinya, pabrik RMP sudah terhubung dengan rantai pasok sehingga tidak perlu lagi mencari gabah pangan ke luar provinsi.

“Kapasitas produksi RMP AB2TI 20-40 ton per hari. Jadi yang perlu dipikirkan selanjutnya adalah apakah produk gabah petani bisa memenuhi kapasitas tersebut. Untuk mengisi stok gandum perlu modal yang kuat,” ujarnya.

Lebih lanjut Menteri Teten mengatakan, Kementerian Kewirausahaan dan UKM (KemenKopUKM) dan Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) telah banyak melakukan inisiatif terkait perdagangan petani, pemberian pembiayaan atau permodalan kepada petani dengan bantuan koperasi. . terhubung dengan orang yang lewat.

Salah satunya adalah model bisnis petani dan pra-financing kepada 1.200 petani di Al-Itifaq Ciwidei, Bandung, Jawa Barat, yang memproduksi 8 ton sayur dan buah per hari untuk memenuhi kebutuhan pasar ritel saat ini. Untuk itu LPDB-KUMKM harus menyetorkan dana sebesar Rp900 juta per ton ke koperasi untuk membeli dari petani dengan uang tunai 100%.

Dalam hal ini misalnya AB2TI dibantu oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk bisa terhubung dengan pedagang seperti Bulog dan perusahaan lain yang bisa dibantu melalui LPDB KUMKM atau pihak bank.

“Bantuan finansial diberikan agar koperasi bisa membeli 100 persen saham petani dengan pembiayaan di muka,” ujarnya.

Menteri Teten menegaskan, petani lokal tidak bisa lagi bertani sendirian, tapi harus menjaga pertaniannya.

“Kita menggunakan korporatisasi. Kita harus bersatu dalam satu kemitraan untuk menciptakan skala ekonomi. Kita tidak bisa melakukannya sendiri,” tegasnya.

RMP AB2TI diharapkan mampu mengkonsolidasikan hasil pertanian rakyat dengan memutus rantai pasok yang panjang sehingga keuntungan kembali ke petani dan impian petani sukses terwujud.

“Ekosistem ini yang ingin kita kembangkan. Model bisnis dan ekosistem bisnis. Bisa jadi model bisnis, petani padi akan menjadi bagian pembiayaan, bagian dari proses kolaborasi,” ujarnya.

Tak hanya Kementerian Koperasi UKM yang menegaskan salah satu prinsip kebijakan pengembangan koperasi dan UKM adalah integrasi modern. Perbaikan yang dilakukan antara lain melalui teknologi baru dan dapat menembus rantai pasok industri.

Ketua Bapan Arief Prasetyo Adi (kedua kiri), Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki (kanan), Manajer Indramayu Nina Agustina (kiri), Ketua Umum AB2TI Dwi Andreas Santosa (kedua kanan) saat meresmikan Beras Mill Factory (RMP) Indramayu, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024). ANTARA/Harianto

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal AB2TI Dvi Andreas Santosa menyampaikan bahwa mendukung keterampilan petani kecil dalam konservasi benih, seleksi, pengembangan, seleksi, pemasaran benih dan pengembangan teknologi pertanian akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan pertanian dan pertanian di masa depan. petani. kemakmuran.

“Saat ini anggota AB2TI tersebar di seratus dua puluh lima kabupaten/kota di dua puluh lima provinsi. Kedepannya diharapkan dapat berkembang menjadi organisasi yang besar,” ujarnya.

Dvi mengaku bangga nilai tukar petani (NTP) yang mencapai angka 100 pada tahun 2023, dibandingkan rata-rata tahun lalu sebesar 110 atau lebih baik pada tahun ini.

“Kami bekerja sama dengan ribuan petani untuk menghasilkan benih terbaik, termasuk beras. “Mimpi kami adalah menemukan petani yang mandiri, mandiri dan sukses,” ujarnya.

Perwakilan Indramayu Nina Agustina menyambut baik kehadiran RMP AB2TI di Indramayu.

Ditegaskannya, pengembangan RMP ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar dan petani.

Termasuk kerja sama Bulog dan petani untuk menciptakan stabilitas di tingkat produsen dan konsumen. Dan kita berharap ini bisa menyelamatkan stok pemerintah (CBP), ujarnya.

Ia mengatakan melalui Dinas Koperasi dan UKM Indramayu, pihaknya terus berupaya mengembangkan koperasi dan UKM untuk menggerakkan perekonomian Indramayu. Hal ini tidak hanya didasarkan pada tujuan memajukan bisnis, tetapi juga pada kesejahteraan sosial.

“Koperasi pertanian yang ada di Kota Indramayu saat ini berjumlah 38 buah, 29 buah diantaranya aktif dan 9 buah tidak aktif. “Saat ini koperasi nelayan yang ada berjumlah 26 buah, 24 buah diantaranya masih aktif dan 2 buah sudah tidak aktif,” jelasnya.

Nina menambahkan, Indramayu merupakan salah satu daerah lumbung pangan tanah air yang menduduki peringkat pertama penghasil beras tertinggi secara nasional yang mencapai 1,8 juta ton setiap tahunnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetjo Adi mengatakan, ada badai El-Nino atau tidak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Bapanas untuk menahan stok, namun tidak boleh ada alasan untuk tidak melakukannya. mematuhi.

“Bulog hari ini 1,76 juta ton. Apa itu cukup? Belum. Bulog minimal harus 3 juta ton. Jadi, kami di Bapanas dan seluruh kelompok mempromosikan manufaktur lokal. Ketersediaan RMP AB2TI diharapkan dapat membantu stok atau cadangan beras pemerintah, ujarnya.

Arief menambahkan, RMP AB2TI merupakan yang pertama dengan kapasitas produksi 20-40 ton untuk petani dan bisa menjadi percontohan bagi daerah lain.

Maka pihaknya sangat mendukung usaha kecil dan menengah beras yang bekerja sama dengan perusahaan besar agar produksinya terserap sepenuhnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours