Menlu AS desak diplomasi dilakukan ketika Israel intensifkan serangan

Estimated read time 2 min read

New York (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken pada Jumat (28/9) menyerukan jalan diplomasi seiring Israel meningkatkan serangannya ke Lebanon.

Blinken mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers di sela-sela Majelis Umum PBB di New York, juga memperingatkan Israel dan Hizbullah untuk “berhenti saling menembak.”

“Hal terpenting yang dapat dilakukan secara diplomatis adalah pertama-tama mencoba mencapai gencatan senjata di kedua belah pihak dan kemudian menggunakan waktu di luar gencatan senjata tersebut untuk melihat apakah kita dapat mencapai kesepakatan diplomatik yang lebih luas,” kata Blinken.

“Tampaknya sulit untuk melihat jalan menuju diplomasi saat ini, namun hal tersebut ada dan, menurut pendapat kami, hal tersebut mutlak diperlukan.” Kami akan terus bekerja keras dengan semua pihak untuk mendorong mereka memilih jalan itu,” imbuhnya.

Blinken menggambarkan eskalasi terbaru di Timur Tengah sebagai “momen yang tidak pasti” dan menekankan bahwa “keputusan yang diambil oleh semua pihak dalam beberapa hari mendatang akan menentukan arah pembangunan di kawasan ini, dengan konsekuensi besar bagi masyarakatnya saat ini dan mungkin di tahun-tahun mendatang.” .”

Ia menekankan bahwa salah satu jalurnya adalah melakukan diplomasi dan mencapai gencatan senjata di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon, sedangkan jalur lainnya mengarah pada konflik, kekerasan, penderitaan, serta ketidakstabilan dan ketidakamanan yang lebih besar.

Blinken juga menyatakan bahwa AS akan mengambil segala langkah untuk melindungi personel dan kepentingan AS di kawasan.

Dia menegaskan kembali posisi pemerintahan Biden bahwa AS masih mengumpulkan informasi tentang serangan militer Israel baru-baru ini di Beirut selatan pada hari Jumat.

Israel telah menyerang Lebanon sejak Senin (23/9) pagi, menewaskan lebih dari 700 orang dan melukai hampir 2.200 lainnya, menurut angka yang dikeluarkan kementerian kesehatan Lebanon.

Kementerian juga mengumumkan bahwa jumlah korban tewas di Lebanon sejak Oktober tahun lalu telah mencapai 1.540 orang, dan lebih dari 77.000 orang telah mengungsi dari wilayah selatan dan timur negara itu.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang menewaskan lebih dari 41.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours