Menlu Malaysia: ASEAN masih blok penting di tingkat global

Estimated read time 3 min read

VIENTIANE (ANTARA) – Kehadiran negara-negara kekuatan dunia pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-57 dan serangkaian pertemuan terkait di Laos jelas menunjukkan bahwa ASEAN tetap menjadi blok penting di tingkat internasional. Menteri Luar Negeri Malaysia Mohammad Hassan mengatakan keberadaan mitra dialog ASEAN dan mitra non-dialog membuktikan pentingnya ASEAN dalam membentuk lanskap geopolitik global saat ini.

Usai Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN ke-57, beliau mengatakan kepada media Malaysia: “Kehadiran mitra dialog ASEAN dan mitra eksternal lainnya pada pertemuan ASEAN ini mencerminkan kapasitas ASEAN sebagai ‘kekuatan penghubung’ yang dapat mempertemukan kekuatan global dan regional.” Sabtu (27/7).

“ASEAN adalah kelompok yang sangat penting yang membentuk politik dunia dan menentukan arah dunia,” lanjutnya.

Sementara itu, Mohamad yang memimpin delegasi Malaysia menghadiri pertemuan AMM sejak dimulai Rabu (24/7) lalu, mengucapkan terima kasih atas 9 pertemuan tersebut dan kelancaran jalannya 19 pertemuan anggota ASEAN. Berkat berbagai dialog dengan negara-negara ASEAN lainnya. dengan lancar

Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN ke-57 dihadiri oleh para menteri luar negeri negara-negara anggota ASEAN kecuali Vietnam yang diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Du Hung Viet, dan Myanmar yang diwakili oleh Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Aung Kyaw. Md.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS Blinken, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Inggris Lammy dan para menteri luar negeri mitra dialog ASEAN termasuk Perwakilan Tinggi Luar Negeri negara-negara UE. Kebijakan Keamanan, Josep Borel-Fontales.

Dikatakannya, selain pertemuan ASEAN dengan negara-negara berkepentingan, Malaysia juga telah mengadakan pertemuan bilateral dengan para pemimpin Australia, Tiongkok, Kanada, Uni Eropa, India, Norwegia, Korea Selatan, Turki, dan Inggris.

Ia mengatakan kedua belah pihak membahas isu-isu penting seperti Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ), Komisi Hak Asasi Manusia Antarpemerintah ASEAN (AICHR), masalah Laut Cina Selatan dan masalah politik regional dan internasional. dan menerima persetujuan dengan suara bulat dari negara-negara anggota.

Ia mengatakan seluruh negara anggota ASEAN sepakat bahwa Asia Tenggara tetap menjadi zona bebas nuklir dan tidak terancam oleh senjata nuklir.

“ASEAN juga menyerukan kepada negara-negara pemilik senjata nuklir untuk menandatangani Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara dalam upaya mencapai saling pengertian di kawasan,” ujarnya.

Terkait AICHR, Mohammad mengatakan isu kekejaman terhadap rakyat Palestina dan konflik di Myanmar dibahas secara mendalam.

“Seperti teman-teman ASEAN lainnya, Malaysia berharap dapat mengakhiri kekejaman terhadap rakyat Palestina dan memulihkan demokrasi pada rakyat Myanmar melalui pemilihan umum yang bebas dengan partisipasi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Pada saat yang sama, mengenai masalah Laut Cina Selatan, Mohammed mengatakan: “Alhamdulillah, Tiongkok dan Filipina mencapai kesepakatan mengenai masalah Laut Cina Selatan dan meredakan situasi. Negara-negara ASEAN ini berharap untuk mempertimbangkan Laut Cina Selatan sebagai wilayah bebas.” laut.”

Secara keseluruhan, kata Mohamad, Malaysia telah memainkan peran aktif dalam mengupayakan konsensus ASEAN mengenai keprihatinan bersama.

Hal ini terbukti dengan usulan Malaysia yang diterima negara anggota ASEAN lainnya, ujarnya.

Ia mengatakan Malaysia akan terus mendukung penuh kepemimpinan Laos di ASEAN dan bekerja sama dengan Laos dan negara-negara ASEAN lainnya untuk mempromosikan pembangunan komunitas ASEAN.

“Sebagai negara yang akan memimpin ASEAN pada tahun 2025, Malaysia akan melanjutkan momentum positif ini dan memastikan suara Malaysia didengar dengan lantang di kancah internasional.”

“Malaysia akan terus bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dan memanfaatkan berbagai peluang yang dimiliki setiap negara anggota untuk menjadikan ASEAN sebagai sektor penting dalam sistem politik dan ekonomi global.”

Sumber: Bernama-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours