Menlu RI bahas penguatan hubungan bilateral dengan Tajikistan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsud bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tajikistan Sirojiddin Muhridin untuk membahas penguatan hubungan bilateral dan kepentingan bersama secara global.

Dalam pertemuan yang digelar dalam rangka Sidang Umum PBB ke-79 di New York, Kamis, Menlu RI menyoroti pengembangan sumber daya air global sebagai bidang kerja sama yang memiliki potensi. menjadi lebih kuat

“Ke depan, Indonesia ingin melanjutkan kerja sama untuk memajukan agenda perairan global, serta memperluas kerja sama di bidang pembangkit listrik tenaga air dan energi surya terapung,” kata Retno dalam keterangan tertulis Kementerian RI. Kementerian Luar Negeri menerimanya di Jakarta, Jumat.

Menurut Retno, kerja sama ini wajar karena Tajikistan merupakan salah satu negara terdepan dalam memerangi permasalahan air global. Dalam pertemuan tersebut, ia juga memaparkan capaian World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada Mei lalu yang dihadiri Perdana Menteri Tajikistan.

Selain itu, para menlu juga membahas pembukaan KBRI di Dushanbe, serta perkembangan konsultasi politik antara kementerian luar negeri kedua negara guna menghidupkan kembali mekanisme bilateral.

Hubungan diplomatik Indonesia dan Tajikistan merayakan hari jadinya yang ke-30 tahun ini.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Indonesia dan Tajikistan juga membahas pendalaman kerja sama kedua negara di bidang perdagangan dan investasi, khususnya dalam rangka mendorong kontak antar pelaku ekonomi.

Retno juga mengundang para pengusaha asal Tajikistan untuk hadir dan berpartisipasi dalam Indonesia-South and Central Asia (INASCA) Business Forum 2024 yang akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan Oktober ini.

Sementara itu, Menlu Muhridin menyambut baik dan mendukung penuh inisiatif Indonesia menyelenggarakan INASCA 2024. Ia mengatakan pemangku kepentingan terkait investasi seperti Bank Sentral, Kementerian Investasi, dan sektor swasta akan berpartisipasi dalam acara tersebut. .

Muhridin juga menyampaikan harapannya dapat mempererat hubungan masyarakat kedua negara, termasuk meningkatkan jumlah pelajar Tajik yang melanjutkan studi di Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours